Guru Penggerak Akan Mendorong Merdeka Belajar

Guru Penggerak Akan Mendorong Merdeka Belajar

radartasik.com, TASIK - Dinas Pendidikan Kota Tasikmalaya terus berupaya memberikan motivasi kepada setiap tenaga pendidik yang dapat mengikuti program guru penggerak. Sebab, saat ini masih ada kesempatan untuk mendaftar menjadi guru penggerak hingga 18 Februari 2022.


Berdasarkan informasi yang dihimpun Radar saat ini, pengajar yang mendaftar guru penggerak pada jenjang PAUD/TK 39 orang, SD 378 orang dan SMP 166 orang.

Menanggapi hal itu, Kepala Bidang Pembinaan SD Dinas Pendidikan Kota Tasikmalaya Agus Permana SPd MM mengatakan, adanya seleksi guru penggerak angkatan keenam untuk Kota Tasikmalaya sesungguhnya bentuk kesempatan dalam memperkuat pendidikan. Oleh karena itu, ia mengajak agar tenaga pendidik, khususnya jenjang SD untuk semangat mengikuti program guru penggerak.

“Manfaatkan kesempatan adanya program guru penggerak ini, karena dengan mengikutinya akan menjadi tolok ukur guru yang luar biasa, apakah bisa mengeksplorasi pembelajaran dan menerapkan pendidikan karakter kepada siswa,” katanya kepada Radar, Kamis (27/1/2022).

Pandangannya, saat guru jenjang SD mengikuti program tersebut, dimungkinkan mampu menyelenggarakan pendidikan yang mengarah pada beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.

Dengan begitu, dapat menerapkan semangat Merdeka Belajar yang sedang dicanangkan oleh Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi. “Tema besar kebijakan pendidikan saat ini, Merdeka Belajar. Adanya guru penggerak inilah agar siswa bisa bebas belajar, berpikir dan dapat mencapai keselamatan,” ujarnya.

Dengan begitu, adanya tenaga pendidik secara sadar mengikuti guru penggerak, manfaatnya pada peningkatan kompetensi tenaga pendidik, sehingga imbasnya ada kemampuan dan kemandirian siswa.

“Esensi guru penggerak berorientasi pada peningkatan kompetensi tenaga pendidik. Dengan begitu guru bisa melakukan pembelajaran dengan kurikulum prototipe atau pola Merdeka Belajar,” katanya.

Artinya, sambung Agus, dengan guru mampu menjalankan prototipe sesuai dengan kemampuan dan minat dari siswa, maka guru mampu memberikan arahan ataupun bimbingan kepada anak.

“Manfaat guru penggerak inilah yang perlu dikembangkan. Sehingga mampu melihat arah bakat dan minat siswa yang harus dieksplorasi, tanpa mengenyampingkan muatan kurikulum prototipe,” ujarnya.

Senada, Pengawas SD Kota Tasikmalaya Asep Supriadi SPd MPd mengajak tenaga pendidik di Kota Tasikmalaya mengikuti program guru penggerak, mumpung masih ada waktu. Oleh karenanya, ia meminta agar pengajar yang memenuhi persyaratan bisa mendaftar.

“Silahkan bagi yang memiliki syarat bisa mengikuti program guru penggerak. Oleh karenanya kita terus menggenjot tenaga pendidik untuk mengikuti guru penggerak jenjang SD, minimal mencari 600 orang,” katanya. (riz)


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: