Sungai Cikalang Tersumbat, Manasix Gotong-Royong

Sungai Cikalang Tersumbat, Manasix Gotong-Royong

Radartasik.com, KOTA TASIK — Sejumlah mantan narapidana yang tergabung dalam Yayasan Manasix, Resik Green Community (RGC) dan komunitas lain, berotong-royong membersihkan sampah di aliran Sungai Cikalang Kecamatan Cibeureum. 

Dikomandoi Ketua Harian Manasix Asep Ju'e terjun menjaga kelestarian lingkungan dengan membersihkan sejumlah tanaman liar yang mengganggu aliran air warga. Bersama dinas terkait, mulai dari Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (DPUTR) Kota Tasikmalaya Bidang Sumber Daya Air, juga Dinas Lingkungan Hidup (DLH). 

Mereka bergerak di titik kumpul Jembatan Cikaracak Kelurahan Setianagara Kecamatan Cibeureum, mereka menyusuri jalan setapak menuju arah sungai. Sayangnya, aksi kali ini belum tuntas membereskan persoalan krusial di lokasi tersebut, mengingat terbatasnya SDM dan kesediaan peralatan. 

Terlebih instansi terkait yang menaungi secara langsung aliran sungai tersebut absen dari undangan para komunitas. “Cuaca hujan yang kian ekstrem belakangan ini, membuat saluran di sungai ini terdampak sampah. Tadi, tim gotong-royong juga kesulitan mengangkut sumbatan karena terbatasnya personel, peralatan juga dari instansi terkait yang seharusnya hadir membantu ketika ini sudah beberapa pekan tersumbat,” tutur Asep kepada radartasik.com, di sela bebersih, Rabu (26/1/2022). 

Pihaknya sengaja memfokuskan gerakan kepedulian ke lingkungan sungai. Sebab, intensitas hujan yang akhir-akhir terjadi mengalami sumbatan yang mengakibatkan beberapa daerah genangan. 

Ia mengajak semua pihak terutama dinas-dinas yang berkaitan langsung urusan tersebut bisa lebih peka agar tidak menunggu terjadinya bencana. “Ini kan biasanya bisa kita manfaatkan baik warga sekitar, pendatang untuk rekreasi water tubing, karena sumbatan ya jadinya sulit dan juga aliran air terkendala tidak lancar,” keluhnya.

Ia mengapresiasi kesediaan dua dinas yang sudah hadir dan menunjukan kontribusi tenaga maupun pikiran. Mendukung gerakan tersebut terealisasi. Mesti, tidak terbilang memuaskan, pihaknya tidak ambil pusing lantaran ekosistem yang terjaga kontan menjadi keberkahan warga sekitar dan penggunanya. 

“Tidak apa-apa, tadi hanya dua dinas saja yang hadir, sisanya tak ada kabar. Kelurahan dan kecamatan pun sudah diundang tapi tidak ada perwakilan ikut gotong-royong seorang pun,” kata Asep. 

Ketua Manasix Tasikmalaya, Asep Ugar mengaku khawatir ketika penumpukan sampah kian memburuk, tanah-tanah di bantaran sungai terjadi abrasi. “Kita harap kepedulian warga sekitaran ini juga bisa tumbuh. Minimal tidak buang sampah ke aliran sungai, makanya kita selalu inisiatif gerakan program semacam ini, menumbuhkan kepedulian warga-warga yang bermukim di bantaran sungai agar ramah dengan lingkungannya,” tambah dia. (igi/radartasik.com)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: