Harga Minyak Goreng di Pasar Tradisional Tasikmalaya Masih Tinggi, Stok di Pasar Modern Menipis

Harga Minyak Goreng di Pasar Tradisional Tasikmalaya Masih Tinggi, Stok di Pasar Modern Menipis

radartasik.com, KOTA TASIK — Pemerintah Kota (Pemkot) Tasikmalaya melalui Dinas Perindustrian, Perdagangan, dan Pasar (Disperindagsar) UMKM mengakui stok minyak goreng di pasar modern kini telah menipis bahkan hampir habis.


Berkurangnya stok minyak goreng di pasar modern karena pasar tersebut telah menerapkan harga jual minyak goreng per 1 liter Rp 14 ribu. Sementara itu, di pasar tradisional dan warung-warung masih bertahan di kisaran Rp 19,5 ribu per liter.

“Di beberapa pasar modern stoknya menipis hampir habis, sedangkan di pasar tradisional minyak goreng dijual Rp 19.500 per liter,” ujar Kepala Disperindagsar UMKM Firmansyah, Kamis (27/1/2022).

“Jadi sesuai surat edaran Mendag itu pada Jumat (21/1/2022) diberikan waktu selama satu minggu untuk pasar-pasar rakyat, warung dan eceran menyesuaikan harga menjadi Rp 14 ribu per liter,” tuturnya.

Perkembangannya ke depan apakah akan segera dilakukan operasi pasar (OP) tetap menunggu hasil pengecekan ke lapangan besok Jumat.

Kalau masih belum turun, pihaknya akan segera berkoordinasi dengan Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) bagaimana caranya agar di daerah melakukan penetrasi harga supaya kembali ke Rp 14 ribu per liter sesuai SE Mendagri.

“Yang jelas memang di toko dan pasar modern sudah hampir habis. Jadi kami akan minta ke Meprov Jabar melalui Disperindag Jabar untuk segera melakukan Operasi Pasar (OP),” ujarnya.

Supaya penetrasi harga bisa kembali ke Rp 14 ribu per liter, OP memang harus dilakukan. Hanya saja pihaknya tetap melihat perkembangan besok sesuai hasil monitoring di lapangan.

“Jadi ini kaitan pendistribusiannya dari pusat supaya harga konstan terap sesuai Harga Eceran Tertinggi (HET). Kita belum bisa memberikan tindakan sanksi tegas ke pedagang eceran karena menunggu rutin pendistribusian dan penyaluran minyak goreng,” tuturnya.

Firmansyah mengungkapkan menurut para pedagang eceran mereka membeli dari distributor harganya tinggi Rp 17-18 ribu per liter. Harga tersebut masih harga lama makanya pedagang eceran akan rugi. Maka solusinya pusat harus segera melakukan langkah antisipasi dan segera lakukan OP untuk penetrasi harga sesuai HET.

“Pasar modern itu langsung ke distributor minyak goreng di pusat. Sedangkan di pasar tradisional dan warung-warung ke distributor di daerah,” ujarnya. (Rezza Rizaldi / radartasik.com)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: