Dinas PSDA Jabar Akan Segera Tambal Kebocoran Pipa Irigasi Padawaras, Sedangkan Perbaikan Totalnya 2023
Reporter:
usep saeffulloh|
Rabu 26-01-2022,12:30 WIB
Radartasik.com, TASIKMALAYA — Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air (PSDA) Jawa Barat akan memperbaiki secara menyeluruh saluran irigasi Bendungan Padawaras di Kecamatan Cipatujah Kabupaten Tasikmalaya pada 2023. Sedangkan untuk perbaikan pipa-pipa irigasi yang retak akan dan bocor dilaksanakan secepatnya.
Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air (PSDA) Jawa Barat sebelumnya, Selasa (25/1/2022), beraudiensi dengan masyarakat dari Kecamatan
Cipatujah. Hadir juga dalam kesempatan itu Ketua DPRD
Kabupaten Tasikmalaya Asep Sopari Al-Ayubi dan anggotanya.
Kepala Dinas Sumber Daya Air Jawa Barat: Diki Ahmad Sidik mengatakan, aliran
Irigasi Bendungan Padawaras ini sebetulnya posisi aliran induknya berada di posisi tebing, sehingga rentan longsor.
"Termasuk juga mempengaruhi jenis tanah yang menjadi tempat saluran irigasi tidak menjamin tidak adanya pergerakan," ujarnya.
Sehingga, kata Diki, kondisi saat ini untuk
Irigasi Bendungan Padawaras terjadi longsor dan lainnya, termasuk pipanya mengalami kebocoran. Tentunya untuk semua itu ada perawatan jangka panjang dan pendek.
"Untuk meminimalisir terjadinya resiko untuk sementara ini akan mencoba menutup retakan-retakan pada jalur irigasi tersebut dengan bahan membran itu jangka pendek. Sedangkan jangka panjang akan melakukan pergantian talang (pipa, Red) dan lainnya, termasuk mengganti dinding penahan tanah," jelas Diki.
"Kayaknya untuk (penggantian) pipa ini bisa kita laksanakan tahun depan. (Pipa) yang saat ini bocor akan kita usahakan (diperbaiki) saat ini," kata Diki menjelaskan.
Sementara itu, sebelumnya, imbas jebolnya pipa Irgasi Bendungan Padawras di Cileundi Desa Bantarkalong Kecamatan
Cipatujah pada Senin (24/1/2022), ratusan hektare lahan pertanian gagal tanam karena air dari hulu ada penutupan.
Kepala Desa Padawras Yayan Siswandi mengatakan aliran irigasi tidak mengalir setelah adanya kerusakan, karena adanya penutupan aliran irigasi dari bendungan.
"Saat ini bukan lagi berkurang aliran irigasinya, tetapi tidak mengalir sama sekali, karena adanya kerusakan piva dari hulu ditutup alirannya," katanya kepada radartasik.com, Selasa (25/1/2022).
Akibat air irigasi tidak mengalir, masyarakat pertanian gigit jari dan hanya mengandalkan adanya air hujan, itu pun kalau ada hujan.
"Para petani gigit jari, kecewa, jengkel, marah, campur aduk padahal hari ini petani sedang posisi bajak sawah dan sebagian ada yang sedang nanam," kata Yayan.
Setidaknya, kata dia, ada lebih dari 500 hektare lahan pertanian yang saat ini memulai dibajak, bahkan ada yang sudah mulai ditanami.
"Tentunya kami para petani, akan gagal tanam. Biasanya kami satu tahun tiga kali panen, kondisi hari ini satu kali panen pun belum tentu, karena tidak ada air," ungkap Yayan. (ujang nandar / radartasik.com)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: