Belum Sebulan, 4 Warga Kota Tasikmalaya Meninggal Akibat DBD, 3 Diantaranya Anak-Anak
Reporter:
usep saeffulloh|
Rabu 26-01-2022,09:30 WIB
Kepala Bidang (Kabid) Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan (Dinkes)
Kota Tasikmalaya dr H Asep Hendra Hendriana, mengatakan, berdasarkan hasil verifikasi terakhir, terdapat 209 kasus
DBD sepanjang 1-25 Januari 2022.
"Dari total kasus itu, 4 orang dilaporkan meninggal dunia akibat
DBD. Tiga orang anak-anak dan satu orang dewasa," paparnya, Rabu (26/01/22).
Terang dia, sejauh ini sebaran kasus
DBD paling banyak ditemukan di wilayah Kecamatan Mangkubumi. Di kecamatan itu, tercatat ada 51 kasus
DBD.
Selain itu, di Kecamatan Kawalu terdapat 38 kasus
DBD, Tawang 30 kasus, Tamansari 17 kasus, Cipedes 15 kasus, Cibeureum 14 kasus, Cihideung 13 kasus, Bungursasi 11 kasus, Purbaratu 11 kasus, dan Indihiang sembilan kasus. Hingga saat ini, masih ada 18 kasus
DBD yang masih dalam perawatan.
Walaupun kasus
DBD di
Kota Tasikmalaya sudah melebihi 200 kasus, tambah Asep, hingga saat ini belum ditetapkan status kejadian luar biasa (KLB) kasus
DBD.
Menurut dia, pihaknya akan terus memantau perkembangan kasus
DBD hingga beberapa bulan ke depan. "Mudah-mudahan tidak sampai KLB," tambahnya.
Asep mengimbau masyarakat untuk terus aktif dalam melakukan pencegahan kasus
DBD dengan melakukan upaya pemberantasan sarang nyamuk (PSN).
Sebab, kasus DBD hanya dapat dicegah dengan PSN, dengan cara melakukan 3M (menguras, menutup, mengubur) tempat penampungan air.
Menurut dia, Wali
Kota Tasikmalaya juga telah mengeluarkan instruksi agar masyarakat waspada terhadap kasus
DBD. Instruksi itu sudah dikeluarkan per 31 Desember 2021.
"Ini harus seluruhnya bergerak, tidak bisa hanya petugas. Namun, dari pendampingan yang kami lakukan, masih banyak masyarakat yang cuek untuk PSN. Kesadaran masih lemah. Giliran kejadian baru terasa," tukasnya. (rezza rizaldi / radartasik.com)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: