BNPT Awasi 600 Akun Medsos Terindikasi Paham Radikalisme
Reporter:
tiko|
Selasa 25-01-2022,16:10 WIB
Radartasik.com — Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Komjen Pol Boy Rafli Amar mengawasi 600 akun media sosial (medos) di dunia maya yang terindikasi mengandung paham radikalisme. Dalam pengawasan ini BNPT bekerja sama dengan Polri, TNI, Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN), Badan Intelijen Negara (BIN) dan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo).
“Kami mencatat setidaknya ada 600 akun berpotensi radikal,” ujar Boy dalam rapat kerja dengan Komisi III DPR, di Kompleks Parlemen, Jakarta, Selasa Kepala BNPT Komjen Boy Rafli Amar saat rapat kerja dengan Komisi III DPR RI, Selasa (25/1).
Boy merinci dari 600 akun tersebut adalah 650 konten propaganda, 409 konten umum dan informasi serangan, 147 konten anti-NKRI, 85 konten anti-Pancasila, tujuh konten intoleran, dan dua konten paham takfiri atau mengkafirkan, serta ada 13 konten berkaitan dengan pelatihan aksi terorisme.
Selain itu, setidaknya ada sebanyak 40 konten mengenai pendanaan terorisme. Sehingga saat ini dunia maya sangat dimanfaatkan bagi para pelaku teror untuk mengumpulkan pendanaan uang.
“Karena pendanaan terorisme di dunia maya ini dengan menggunakan platform yang ada cukup dominan akhir-akhir ini,” ungkapnya.
Boy berujar, dengan 600 akun di media sosial mengenai terorisme tersebut juga semakin meningkatkan aksi teror yang dilakukan seorang diri atau lone wolf.
“Kemudian fenomena teror seorang diri lone wolf ini juga cukup meningkat berkaitan dengan penyebarluasan paham radikalisme di sosial media sehingga seorang diri di antara warga negara kita ini telah berapa kali menjadi pelaku terorisme,” pungkasnya. (jpg/try)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: