Benarkah di Bulan Ada Air? Pesawat Robotik Tiongkok Buktikan Hal Ini

Benarkah di Bulan Ada Air? Pesawat Robotik Tiongkok Buktikan Hal Ini

Radartasik.com — Selama bertahun-tahun, banyak orang bertanya-tanya apakah di bulan ada air atau tidak. Baru-baru ini, pesawat robotik Tiongkok Chang'e 5 menemukan bukti keberadaan air di permukaan bulan yang selama ini dianggap tak mempunyai air.

Temuan ini kemudian dipublikasikan di jurnal Science Advances, yang juga melibatkan peneliti dari national Space Science Center of CAS, University of Hawaii, Shanghai Institute of Technical Physics of CAS, dan Nanjing University.

Sebagaimana dikutip dari Global Times, penelitian ini dipimpin Profesor Lin Yangting dan Lin Honglei dari Insitute of Geology and Geophysics di Chinese Academy of Sciences. Mereka kemudian menemukan adanya bekas air di bebatuan yang diambil Chang'e 5 dari permukaan bulan.

Dari hasil pengujian tersebut terlihat adanya bekas air dalam bebatuan itu. Air (OH/H20) bisa terdeteksi menggunakan spektrometer berukuran mikron. Hanya saja, pada ukuran tertentu, emisi panas dari lapisan bulan yang panas kemudian mengubah dan menutupi fitur spektrometer tersebut.

Selain itu, data Chang'e 5 juga disebut menunjukkan bukti untuk pertama kalinya pendeteksian air di bulan yang mengindikasikan sebanyak 120 parts per million air, seperti hidroksil atau H20 di regolith bulan.

Para peneliti mengatakan, dalam hasil studi itu bahwa air di bulan sebagian besar muncul terkait implantasi angin matahari. Sebelumnya, studi tentang air di bulan sudah dilakukan selama dekade terakhir dan telah menemukan bukti keberadaan air, seperti hidroksil atau H20, di permukaan Bulan.

Namun penelitian ini dilakukan tidak secara langsung, sedangkan data Chang'e 5 didapat dari on-site atau langsung di lokasi.

Keberadaan air di Bulan memungkinkan imajinasi manusia dapat hidup di sana dan membantu menghasilkan bahan bakar untuk pesawat ruang angkasa. Chang'e yang membawa total dua kilogram sampel Bulan telah mendarat di Bumi pada 17 Desember 2020.

Tiongkok rencananya akan mengirimkan Chang'e 6 dan 7 dengan misi mencari air di Bulan. Chang'e 5 mendarat di lokasi ketinggian menengah di permukaan bulan kemudian membawa pulang sampel seberat 1,731 gram ke bumi.

Sebelum sampai di bumi, Lunar Mineralogical Spectrometer (LMS) yang ada di Chang'e 5 melakukan uji spektral reflektansi pada sampel itu, ini belum pernah dilakukan untuk mempelajari air di bulan. (jpg/try)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: