Siswi SD Meninggal Usai Divaksin

Siswi SD Meninggal Usai Divaksin

radartasik.com, TAROGONG KIDUL — Seorang anak berusia tujuh tahun meninggal dunia setelah enam hari menjalani vaksinasi Covid-19. Saat ini, Dinas Kesehatan Kabupaten Garut belum bisa menyimpulkan kejadian tersebut akibat vaksinasi atau bukan, karena masih dalam penyelidikan.


“Tim KIPI (kejadian ikutan pasca imunisasi) masih menelusuri. Jadi belum bisa kita simpulkan (akibat vaksin),” ujar Sekretaris Dinas Kesehatan Kabupaten Garut Leli Yuliani kepada wartawan, Minggu (23/1/2022).

Leli menerangkan, sebelum meninggal dunia, anak perempuan kelas 4 salah satu sekolah dasar di Kecamatan Wanaraja itu menjalani vaksinasi Sabtu (15/1/2022). Saat vaksinasi tersebut, tidak ada keluhan apapun.

“Saat skrining oleh tim vaksinator dan dokter, anak ini lulus dan siap untuk divaksin,” ujarnya.

Setelah empat hari menjalani vaksinasi, kata dia, siswi tersebut mengalami muntah-muntah. Saat itu juga langsung dibawa ke Puskesmas Wanaraja untuk diberi perawatan.

“Masuk Puskesmas itu pada 19 Januari karena mengalami muntah-muntah,” ujarnya.

Setelah mendapatkan perawatan, lanjut dia, 20 Januari kondisi siswa itu berlangsung pulih. Tetapi 21 Januari anak tersebut kembali muntah-muntah ditambah dengan sakit kepala.

“Saat itu kondisinya terus drop, pukul 17.35 dinyatakan meninggal dunia,” terangnya.

Sampai saat ini pihaknya belum bisa menyimpulkan kejadian kematian anak diakibatkan KIPI atau bukan.

“Sekarang masih terus dikaji, apakah kejadian ini dampak vaksinasi atau bukan,” paparnya.

Sebelumnya, Wakil Bupati Garut dr Helmi Budiman memastikan penanganan KIPI dalam vaksinasi anak usia 6-11 tahun sudah menyiapkan anggaran untuk penanganannya.

“Jadi untuk penanganan KIPI ini gratis, kita sudah siapkan ruangannya di rumah sakit untuk penanganan pasien ini,” ujarnya. Helmi mengaku belum menerima laporan terkait anak yang mengalami KIPI ini. (yna)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: