85 Orang Keracunan Dinkes Ambil Sampel Makanan

85 Orang Keracunan Dinkes Ambil Sampel Makanan

radartasik.com, SODONGHILIR - Sebanyak 85 orang warga tiga desa di Kecamatan Sodonghilir diduga keracunan usai menyantap makan di acara hajatan. Satu orang di antaranya meninggal dunia, diduga keracunan dan disertai penyakit hipertensi.


Dari 85 orang yang keracunan, sembilan di antaranya sempat menjalani rawat inap di Puskesmas Sodonghilir dan sebagian sudah diperbolehkan pulang ke rumah. Seluruh korban mengalami gejala diare, muntah, sakit ulu hati, pusing dan demam tinggi. Jumlah korban dugaan keracunan ini tersebar di tiga desa yakni di Desa Sodonghilir, Sukabakti dan Desa Cikalong.

Kapolsek Sodonghilir IPTU Uu Mahtum menjelaskan, awalnya ada laporan warga diduga keracunan usai menyantap makanan hajatan pada Rabu (19/1/2022). “Dugaan keracunan itu, awalnya diketahui dari adanya laporan peningkatan kasus diare kepada pembina desa, tempat praktek dokter, kunjungan rawat inap pada Kamis (20/1), karena banyak pasien mengalami diare yang meningkat,” ujarnya kepada wartawan.

“Awalnya yang mengalami gejala mual, muntah dan pusing sebanyak 63 orang. Kemudian terus bertambah menjadi 85 orang dan satu orang meninggal dunia,” ujar dia, menambahkan.

Lanjut dia, korban yang meninggal dunia pada Kamis (20/1/2022) pukul 05.00 disertai penyakit penyerta, lalu ditindaklanjuti dengan investigasi oleh tim medis. “Informasinya, pasien atau warga yang meninggal dunia tersebut ternyata memiliki keluhan diare dan sebelumnya mengonsumsi makanan yang berasal dari hajatan di Desa Sodonghilir. Tim medis juga sudah mengambil sampel makanan untuk dilakukan pemeriksaan laboratorium,” katanya.

Sekretaris Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Tasikmalaya dr Iman Firmansyah MMKes menjelaskan, satu orang yang meninggal dunia atas dugaan keracunan disertai juga karena adanya komorbid atau penyakit bawaan. Selain itu juga, memiliki keluhan sama yakni diare, muntah, demam dan lainnya.

“Mudah-mudahan tidak ada penambahan, dan kondisi korban yang dirawat di Puskesmas Sodonghilir sudah berangsur mulai membaik. Kami terus melakukan penelusuran barangkali masih ada warga yang mengalami keluhan sama,” paparnya.

Dia menambahkan, tim medis dan Puskesmas Sodonghilir juga Dinas Kesehatan sudah mengumpulkan berbagai sampel, baik makanan, muntahan, air dan lainnya guna memastikan penyebab dugaan keracunan makanan itu. “Sampelnya sudah dikirim ke Laboratorium Daerah Pemerintah Provinsi Jawa Barat,” ungkapnya.

Camat Sodonghilir Uu Saeful Uyun mengungkapkan warga yang diduga menjadi korban keracunan tidak mengalami penambahan, bahkan secara umum kondisi korban yang mendapatkan perawatan di puskesmas sudah membaik dan sebagian sudah pulang. “Kondisi korban yang mendapatkan perawatan sudah membaik. Sebagian secara bertahap sudah dirujuk untuk dibawa pulang ke rumahnya masing-masing. Karena memang kondisi yang dirawat sudah sangat baik,” jelasnya.

Kepala Puskesmas Sodonghilir Popon Herlina menambahkan, dari 85 orang warga yang diduga menjadi korban keracunan ini tersebar di tiga desa yakni Desa Sodonghilir, Desa Sukabakti dan Desa Cikalong di Kecamatan Sodonghilir. “24 orang dari Desa Sukabakti, satu orang dari Desa Cikalong dan 61 orang warga dari Desa Sodonghilir. Kami sudah mengambil sampel makanan untuk uji laboratorium dan masih menunggu hasil pemeriksaan Laboratorium Provinsi Jabar,” jelasnya.

Kata dia, pengakuan warga pada umumnya mengalami keluhan usai makan besek dari acara hajatan khitanan. Namun, belum diketahui penyebab diare, karena masih harus menunggu sampel makanan yang diuji di laboratorium. “Menurut informasi dari korban mereka mengonsumsi nasi besek jadi tidak hanya ada daging, ada sayurnya juga. Kami belum bisa pastikan penyebab diarenya dari makanan apa,” terang dia.

Salah satu korban, Yayah (45) mengaku mulai terasa diare karena sebelumnya makan di acara hajatan. “Hanya makan daging, di acara hajatan tetangga. Tapi saya tidak tahu penyebab sebenarnya,” ungkap dia.

Kasat Reskrim Polres Tasikmalaya AKP Dian Purnomo SIK MH menambahkan, pihaknya sedang melakukan penyelidikan atas kasus dugaan keracunan di Kecamatan Sodonghilir. “Saat ini kasusnya sedang ditangani oleh kami. Saat ini masih menunggu hasil Laboratorium Provinsi Jawa Barat terhadap uji sampel makanannya,” tambah dia. (dik)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: