Potongan Bom AS Ditemukan di Puing Puing Serangan Udara Yaman

Potongan Bom AS Ditemukan di Puing Puing Serangan Udara Yaman

Radartasik.com, Sebuah potongan rudal yang ditemukan di puing-puing setelah serangan udara yang menghancurkan pada hari Jumat (21/1/2022) oleh koalisi pimpinan Saudi di kota Saada Yaman telah diidentifikasi berasal dari bom yang diproduksi oleh produsen senjata AS.

Serangan itu menargetkan fasilitas penahanan migran di kubu Houthi yang merenggut beberapa lusin nyawa, termasuk sejumlah anak-anak, dan mendorong Sekretaris Jenderal PBB António Guterres untuk menyerukan agar dilakukan penyelidikan yang efektif dan transparan .  

Rekaman video yang difilmkan setelah serangan udara oleh anggota Houthi,  dibagikan di YouTube, menunjukkan adegan menyedihkan dari pekerja penyelamat yang mengeluarkan mayat dari puing-puing.

Pada satu titik, sebuah potongan yang diduga dari senjata mematikan yang digunakan dalam serangan itu ditampilkan, dengan bagian dari teks dan nomor pengenalnya terlihat.

“Itu adalah kode pabrikan untuk Raytheon,” Marc Garlasco, penasihat militer dari LSM Perlindungan Sipil PAX yang berbasis di Belanda,” menulis  di Twitter, merujuk pada Raytheon Technologies Corporation AS, salah satu pemasok layanan kedirgantaraan dan intelijen terbesar di dunia.

Raytheon menggambarkan dirinya di situs webnya sebagai perusahaan yang fokus untuk menciptakan teknologi terobosan di bidang-bidang seperti kecerdasan buatan, propulsi canggih, elektrifikasi, dan manajemen termal.

Daftarnya kode kandangnya termasuk nomor 96214, yang cocok dengan yang terlihat pada potongan yang ditemukan di Saada Yaman.

Investigasi CNN juga mencantumkan kode sangkar Raytheon yang sama yang ditemukan di pecahan peluru setelah serangan udara koalisi di Yaman pada 2015, 2016 dan 2018.

Ini bukan pertama kalinya pecahan bom dari senjata buatan Amerika ditemukan di antara puing-puing di Yaman.

AS terus memasok senjata, dukungan logistik dan intelijen ke Arab Saudi, meskipun banyak seruan dari organisasi hak asasi manusia untuk menghentikan ekspornya.

Dikutip dari Russian Today, pada bulan Agustus 2018, seorang jurnalis Yaman mengidentifikasi pecahan rudal yang ditemukan setelah serangan terhadap bus yang membawa anak-anak berasal dari bom jatuh bebas serbaguna Raytheon Mark 82.

Koalisi yang dipimpin Saudi baru-baru ini mengintensifkan serangan udara di Yaman sebagai tanggapan atas serangan pesawat tak berawak Houthi di Uni Emirat Arab, sekutu Arab Saudi dalam konflik tersebut. (sal)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: