China Perangi Narkoba Besar-Besaran: Menyita 27 Ton Sabu, Tangkap 77 Ribu Pelaku dan Ungkap 54 Ribu Kasus
Reporter:
Usep Saeffulloh|
Sabtu 22-01-2022,22:00 WIB
Radartasik.com, China melaksanakan perang terhadap pengedaran narkoba secara besar-besaran. Mereka berhasil menyita 27 ton narkoba dan 77 ribu pelaku dalam 54 ribu kasus.
Pengungkapan kasus secara besar-besaran dilaksanakan sepanjang 2021. Mereka bekerja sama dengan sejumlah pihak. Demikian dikatakan Kementerian Keamanan Publik (MPS) kepada pers, Jumat (21/1/2022).
Hasil operasi besar-besaran itu, China bisa menurunkan tingkat penyalahgunaan narkoba di negaranya. Kemajuan signifikan juga dicapai pula dengan membongkar penyelundupan narkoba dari luar negeri.
Di Provinsi Yunnan, perbatasan China di wilayah selatan, hampir 5.000 kasus narkoba berhasil dibongkar dengan menangkap 5.600 pelaku dan menyita 4,9 ton narkoba.
Hal yang sama juga dilakukan di wilayah-wilayah perbatasan lainnya di selatan, seperti Guangdong, Guangxi, Hainan, dan Fujian yang termasuk kawasan “Segitiga Emas” penyelundupan narkoba ke China melalui jalur laut. Para pelaku pun juga diburu, baik yang berada di dalam maupun di luar negeri.
Sebanyak 150 gembong narkoba telah ditangkap dan diseret ke pengadilan. Sedikitnya enam penyedia bahan kimia untuk narkoba telah dimasukkan dalam daftar pencarian orang pada 2021, demikian MPS yang merupakan lembaga kepolisian di China itu.
Dalam membongkar kasus tersebut, China bekerja sama dengan kepolisian di berbagai negara, seperti Myanmar, Laos, Thailand, dan Kamboja, demikian media China.
Pada akhir 2021, China dan Kamboja menutup pabrik narkoba berskala besar di Kamboja dengan menangkap 46 pelaku dan mengamankan 2,95 ton narkoba senilai 1,7 miliar Yuan atau sekitar Rp3,8 triliun.
Di dalam negeri, MPS bekerja sama dengan Biro Kantor Pos untuk membongkar 1.700 kasus yang berhasil mengamankan 3.800 tersangka dan menyita 4,3 ton narkoba, demikian Deputi Direktur Komisi Pengendalian Narkotika Nasional (NNCC) Zhao Zhongchen. Atas pencapaian tersebut, 125 tukang pos mendapatkan penghargaan senilai 848.000 yuan (Rp1,9 triliun). (jp)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: