Otoritas Hongkong Bakal Musnahkan 2.000 Hamster dan Keluarkan Larang Sementara Ciumi Hewan Peliharaan
Reporter:
radi|
Rabu 19-01-2022,09:23 WIB
Radartasik.com, HONGKONG — Menyusul ditemukannya 11 hamster yang terinfeksi Covid-19, pihak berwenang Hongkong mengeluarkan perintah untuk memusnahkan sebanyak 2.000 ekor bintang peliharan yang wajahnya mirip marmut tersebut. Tak hanya itu otoritas setempat juga memperingatkan masyarakat agar tidak menciumi hewan-hewan peliharaan mereka.
Seperti diketahaui baru-baru ini, satu klaster kasus virus Corona pada manusia terlacak berasal dari seorang pegawai di sebuah toko
hewan peliharaan. Dengan adanya temuan itu, pengecekan dilakukan pada ratusan binatang di Hongkong. Lantas ditemukanlah sedikitnya 11 hamster terinfeksi
Covid-19, kata para pejabat.
Serupa dengan kebijakan tanpa toleransi yang diberlakukan oleh Tiongkok Daratan, Hongkong —wilayah di bawah pemerintahan Tiongkok— kemudian memerintahkan agar
2.000 hamster dimatikan secara manusiawi.
Kegiatan impor dan penjualan binatang pengerat itu juga diperintahkan untuk dihentikan. Berbagai toko hewan di kota tersebut ditutup dan disemproti disinfektan.
Sementara itu, para petugas yang berpakaian pelindung menyisir toko hewan yang menjadi jantung klaster penyebaran. Toko tersebut berada di distrik sibuk Causeway Bay.
Kelompok lokal aktivis antipenyiksaan hewan Prevention of Cruelty to Animals (SPCA) yang mengoperasikan klinik-klinik kesehatan hewan meminta agar perintah pemusnahan tersebut dipertimbangkan lagi.
“SPCA merasa kaget dan khawatir atas pengumuman pemerintah baru-baru ini soal penanganan pada 2.000 hewan kecil, yang tidak mempertimbangkan keselamatan hewan serta aspek ikatan antara manusia dan hewan,” kata kelompok tersebut.
Kepala badan kesehatan Hongkong Sophia Chan mengatakan dalam konferensi pers, pihak berwenang mengambil tindakan atas dasar kehati-hatian kendati tidak ada bukti bahwa
hewan peliharaan bisa menulari manusia.
“Para pemilik toko
hewan peliharaan harus terus menjaga kebersihan, termasuk mencuci tangan setelah memegang binatang, setelah memberi makan ataupun hal-hal lainnya, serta jangan mencium hewan,” kata Direktur Departemen Pertanian, Perikanan, dan Konservasi Leung Siu-fai Leung.
Otoritas Hongkong juga sedang melaksanakan pengujian pada banyak kelinci dan hewan pengerat chinchilla. Semua binatang itu diimpor dari Belanda, menurut saluran penyiaran RTHK.
Di seluruh dunia, ada sejumlah anjing dan kucing yang juga terinfeksi
Covid-19. Namun, para ilmuwan mengatakan tidak ada bukti bahwa binatang bisa menjadi penyebab kuat penularan virus tersebut. (antara/jpc)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: