Gara-gara Keukeuh Pakai Kerudung, Enam Mahasiswa di India Dilarang Masuk Kelas, Terpaksa Belajar di Tangga Kampus
Reporter:
radi|
Rabu 19-01-2022,08:20 WIB
Radartasik.com, INDIA — Mengenakan jilbab atau kerudung saat berada di lingkungan pendidikan di sebagian negara non-muslim dianggap sebagai pelanggaran peraturan. Hal ini seperti yang terjadi terhadap enam mahasiswi di salah satu negara bagian India.
Gara-gara keukeuh atau berteguh hati tetap memakai
kerudung saat di kampus, mereka dilarang masuk ke dalam
kelas untuk mengikuti pembelajaran.
Pasca viralnya foto tersebut, media Al Jazeera mengangkat kembali kisah para mahasiswi berkerudung itu pada Selasa (18/01/2022).
Salah seorang mahasiswi bernama AH Almas (18) menjelaskan ia dan dua teman perempuannya yang mengenakan
kerudung, masuk ke
kelas pada suatu pagi di bulan Desember 2021 lalu.
Namun saat masuk
kelas, guru yang mengajar berteriak. Guru menyuruh mereka keluar
kelas.
Ketiga gadis itu tidak diizinkan untuk duduk di dalam
kelas karena mereka mengenakan
kerudung.
“Ketika kami tiba di pintu
kelas, guru mengatakan kami tidak bisa masuk dengan
kerudung,” kata Almas kepada Al Jazeera.
“Dia meminta kami untuk mencopotnya,” sambungnya.
Sejak saat itu, Almas bersama 5 temannya yang berkerudung, dipaksa duduk di luar
kelas di sebuah perguruan tinggi wanita yang dikelola pemerintah di distrik Udupi di negara bagian Karnataka,
India bagian selatan.
Hal itu terjadi lantaran administrasi perguruan tinggi menuduh mereka melanggar aturan karena
kerudung bukan bagian dari seragam kampus.
Selain dilarang masuk
kelas, para mahasiswi tersebut juga telah ditandai absen dari
kelas mereka sejak 31 Desember 2021 lalu. Padahal mereka selalu datang ke kampus setiap hari, meski dilarang masuk ke
kelas.
“Kami tidak akan mengalah, tidak mungkin,” kata salah seorang mahasiswi lainnya, Aliya Assadi.
Karena dilarang masuk ke
kelas, mereka pun biasanya belajar sendiri di tangga kampus.
Foto saat mereka belajar di tangga kampus itu pun diunggah ke media sosial dan menjadi viral.
“Karena foto inilah isu kami menjadi sorotan media,” kata Assadi.
Meski begitu, mereka menegaskan bahwa mereka teguh dengan keyakinan mereka mengenakan
kerudung.
“Hak kami dijamin oleh hukum,” sambungnya.
Viralnya kisah mereka di media sosial membuat geram pihak kampus yang kemudian memaksa para mahasiswi itu untuk menulis surat yang menyatakan mereka menerima bahwa tidak masuk
kelas dengan tinggal di rumah sendiri.
“Kami mencoba menolak tetapi kepala sekolah dan guru mengancam kami bahwa mereka akan menghancurkan karir kami,” kata mahasiswi lain bernama Muskan Zainab.
Zainab mengatakan mereka senang seluruh dunia telah menyoroti kasus mereka. Namun di sisi lain, ia dan teman-temannya juga mendapat penghinaan dan diskriminasi karena pembangkangan mereka.
“Harus berada di luar
kelas sepanjang hari bukanlah hal yang menyenangkan untuk dilakukan. Guru-guru kami dan sesama siswa mengejek kami. Mereka bertanya kepada kami apa masalah kami dalam melepas
kerudung,” kata Almas.
Mereka juga khawatir dengan nilai akademis mereka serta persentase kehadiran yang diperlukan untuk dapat mengikuti ujian tahunan.
Di sisi lain, kepala perguruan tinggi itu, Rudre Gowda menjelaskan bahwa mereka tidak dapat mengizinkan mahasiswi mengenakan
kerudung di
kelas karena bukan bagian dari seragam.
Ia mengaku bahwa pihaknya hanya mematuhi arahan yang dikeluarkan oleh kementerian pendidikan. (aljazeera/rmol)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: