Gara-gara Keukeuh Pakai Kerudung, Enam Mahasiswa di India Dilarang Masuk Kelas, Terpaksa Belajar di Tangga Kampus

Gara-gara Keukeuh Pakai Kerudung, Enam Mahasiswa di India Dilarang Masuk Kelas, Terpaksa Belajar di Tangga Kampus

Radartasik.com, INDIA — Mengenakan jilbab atau kerudung saat berada di lingkungan pendidikan di sebagian negara non-muslim dianggap sebagai pelanggaran peraturan. Hal ini seperti yang terjadi terhadap enam mahasiswi di salah satu negara bagian India.


Gara-gara keukeuh atau berteguh hati tetap memakai kerudung saat di kampus, mereka dilarang masuk ke dalam kelas untuk mengikuti pembelajaran.

Nah, kisah enam mahasiswi yang diusir dari kelas karena pakai kerudung itupun jadi buah bibir di India. Bahkan foto mereka viral di media sosial.

Pasca viralnya foto tersebut, media Al Jazeera mengangkat kembali kisah para mahasiswi berkerudung itu pada Selasa (18/01/2022).

Salah seorang mahasiswi bernama AH Almas (18) menjelaskan ia dan dua teman perempuannya yang mengenakan kerudung, masuk ke kelas pada suatu pagi di bulan Desember 2021 lalu.

Namun saat masuk kelas, guru yang mengajar berteriak. Guru menyuruh mereka keluar kelas.

Ketiga gadis itu tidak diizinkan untuk duduk di dalam kelas karena mereka mengenakan kerudung.

“Ketika kami tiba di pintu kelas, guru mengatakan kami tidak bisa masuk dengan kerudung,” kata Almas kepada Al Jazeera.

“Dia meminta kami untuk mencopotnya,” sambungnya.

Sejak saat itu, Almas bersama 5 temannya yang berkerudung, dipaksa duduk di luar kelas di sebuah perguruan tinggi wanita yang dikelola pemerintah di distrik Udupi di negara bagian Karnataka, India bagian selatan.

Hal itu terjadi lantaran administrasi perguruan tinggi menuduh mereka melanggar aturan karena kerudung bukan bagian dari seragam kampus.

Selain dilarang masuk kelas, para mahasiswi tersebut juga telah ditandai absen dari kelas mereka sejak 31 Desember 2021 lalu. Padahal mereka selalu datang ke kampus setiap hari, meski dilarang masuk ke kelas.

“Kami tidak akan mengalah, tidak mungkin,” kata salah seorang mahasiswi lainnya, Aliya Assadi.

Karena dilarang masuk ke kelas, mereka pun biasanya belajar sendiri di tangga kampus.

Foto saat mereka belajar di tangga kampus itu pun diunggah ke media sosial dan menjadi viral.

“Karena foto inilah isu kami menjadi sorotan media,” kata Assadi.

Meski begitu, mereka menegaskan bahwa mereka teguh dengan keyakinan mereka mengenakan kerudung.

“Hak kami dijamin oleh hukum,” sambungnya.

Viralnya kisah mereka di media sosial membuat geram pihak kampus yang kemudian memaksa para mahasiswi itu untuk menulis surat yang menyatakan mereka menerima bahwa tidak masuk kelas dengan tinggal di rumah sendiri.

“Kami mencoba menolak tetapi kepala sekolah dan guru mengancam kami bahwa mereka akan menghancurkan karir kami,” kata mahasiswi lain bernama Muskan Zainab.

Zainab mengatakan mereka senang seluruh dunia telah menyoroti kasus mereka. Namun di sisi lain, ia dan teman-temannya juga mendapat penghinaan dan diskriminasi karena pembangkangan mereka.

“Harus berada di luar kelas sepanjang hari bukanlah hal yang menyenangkan untuk dilakukan. Guru-guru kami dan sesama siswa mengejek kami. Mereka bertanya kepada kami apa masalah kami dalam melepas kerudung,” kata Almas.

Mereka juga khawatir dengan nilai akademis mereka serta persentase kehadiran yang diperlukan untuk dapat mengikuti ujian tahunan.

Di sisi lain, kepala perguruan tinggi itu, Rudre Gowda menjelaskan bahwa mereka tidak dapat mengizinkan mahasiswi mengenakan kerudung di kelas karena bukan bagian dari seragam.

Ia mengaku bahwa pihaknya hanya mematuhi arahan yang dikeluarkan oleh kementerian pendidikan. (aljazeera/rmol)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: