Bungkam Kritik, Thibaut Courtois Raih Man Of The Match Lawan Liverpool

Bungkam Kritik, Thibaut Courtois Raih Man Of The Match Lawan Liverpool

Radartasik, Paris, Penjaga gawang Real Madrid, Thibaut Courtois mengalami cedera di bahunya ketika ia menginjak lapangan Stade de France di final Liga Champions UEFA melawan Liverpool FC.

Tetapi ia membuktikan keada para pengkritiknya, terutama mereka yang berasal dari Inggris, mereka telah salah meragukanya.

Courtois menjadi kipper ketiga dalam sejarah Liga Champions yang memenangkan penghargaan Man of the Match, mencatat sembilan penyelamatan menjadi yang terbanyak dalam sejarah final UCL.

Courtois juga berhasil menggagalkan peluang Mohamed Salah dan Sadio Mane dan membawa Real Madrid meraih gelar Eropa ke-14.

Setelah pertandingan, Courtois berbicara kepada para kritikus yang telah meragukannya selama bertahun-tahun: “Saya perlu memenangkan final untuk karir saya, untuk semua kerja keras saya dan untuk menghormati nama saya karena saya tidak berpikir saya memiliki rasa hormat yang cukup, terutama di Inggris.”

 “Saya melihat banyak kritik setelah musim yang hebat, bahwa saya tidak cukup baik, saya sangat bangga dengan kinerja tim dan ketika saya perlu berada di sana, saya ada di sana untuk tim," kata Courtois.

BACA JUGA:Florentino Perez: Hari Ini Mbappe Dilupakan

Penjaga Belgia tersebut menjadi kunci Real Madrid memenangkan final dan menjadi bagian penting dari keseluruhan raihan Los Blancos musim ini. Courtois mencatat 61 penyelamatan di UCL musim ini dalam 14 pertandingan. Sebaliknya kipper Liverpool, Alisson Cuma memiliki 15 penyelamatan.

Los Blancos tidak bermain bagus melawan Liverpool, tetapi Courtois menjadi tembok penghalang yang tidak bisa ditembus.

Bahkan kiper legendaris Real Madrid Iker Casillas men-tweet tentang performa Courtois: "Saya tidak ingat kiper lain yang begitu menentukan di final Liga Champions dalam waktu yang lama," cuit Casillas.

Thibaut Courtois yang tampil sensasional din hari tadi, melakukan penyelamatan demi penyelamatan untuk menggagalkan upaya Mohamed Salah dan Sadio Mane dan Perez memuji pemain Belgia itu.

"Semua penyelamatannya, yang ia lakukan dengan kaki melawan City. Dia menjalani musim yang spektakuler, dia adalah penjaga gawang terbaik di dunia," lanjut Perez.

“Itulah mengapa kami membawanya masuk, dia sangat seorang Madridista, Ancelotti benar ketika dia mengatakan bahwa perbedaan antara Madrid dan yang lain adalah para pemain Madrid adalah Madridistas,” ungkapnya.

"Saya ingat bagaimana para pemain veteran saat pertandingan melawan City keluar dari lapangan dan menyemangati para pemain muda,” tuturnya.

"Madrid adalah cara memahami kehidupan dengan nilai-nilainya, terkadang tidak menyenangkan, tetapi karena kami bukan klub di mana kami berbagi keuntungan karena tidak ada, kami adalah klub anggota, persekutuan itu penting," pungkas Perez dikutip dari Marca.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: Marca