Fenomena Geger Lintang Muncul Sebelum Gempa 6,6 SR Guncang Pandeglang Menarik Perhatian Wisatawan

Fenomena Geger Lintang Muncul Sebelum Gempa 6,6 SR Guncang Pandeglang Menarik Perhatian Wisatawan

Radartasik.com, SUKABUMI — Fenomena munculnya Geger Lintang atau yang lebih dikenal Hiu Paus atau Hiu Bentang mendekati bibir Pantai Citepus Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, beberapa jam sebelum gempa 6,6 SR mengguncang Pandeglang, Banten, Jumat (14/01/2022) kemarin cukup menarik perhataian wisatawan dan warga.  Pasalnya hewan laut bertubuh panjang dan besar itu jarang muncul dan berenang ke tepi pantai.

Petugas Badan Penyelamat Wisata Tirta (Balawista) Asep Saepulloh atau Asep Edom mengatakan Hiu Paus tersebut sempat berenang mendekati bibir Pantai Citepus, Desa Citepus, Kecamatan Palabuhanratu pada hari Jumat (14/01/2022)  sekitar pukul 10.00 WIB.

“Kemunculannya sekitar pukul 10.00 WIB dan beberapa wisatawan sempat memotret dan merekamnya dengan handphone dan kebetulan saya juga berada di lokasi," kata Asep kepada wartawan di Sukabumi. 

Menurut Asep Edom, warga di Palabuhanratu menyebut Geger Lintang ini dengan sebutan Hiu Bentang. Meskipun berukuran besar tetapi ikan yang nemiliki nama ilmiah Rhincodon typus tersebut tidak menyerang manusia. 

Ia pun menduga Hiu Bentang mendekati bibir pantai karena sedang mencaai dan menyantap ikan-ikan kecil atau plankton yanga ada di bibir pantai. "Kaitan kemunculan Hiu Bentang dengan kejadian gempa saya kurang paham, dan saya menganggap hiu tersebut tengah makan yang kemungkinan sumber pakannya sedang banyak di sekitar bibir Pantai Citepus," ujarnya. 

Lebih kanjut Asep Edom mengatakan saat Hiu Bentang itu muncul ke permukaan laut kondisi Pantai Citepus saat itu sedang sepi pengunjung, dan hanya terlihat beberapa wisatawan atau warga saja. Namun, saat itu dirinya tetap memberikan imbauan untuk menjauhi pantai dan tidak mendekat hewan yang terancam punah tersebut. 

Pasalnya kebiasaan dari ekor maupun sirip hiu tersebut ketika bergerak bisa melukai manusia. “Kendati kemunculannya tidak lama, tetapi tetap menjadi daya tarik bagi wisatawan. Maka dari itu saya mengimbau agar wisatawan tidak nekat atau penasaran untuk mendekatinya,”pungkasnya .(antara/jpnn)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: