Dosen Poltekkes Kemenkes Tasikmalaya Tingkatkan Keahlian Kader Memeriksa Faktor Risiko Penyakit Tidak Menular
Reporter:
Usep Saeffulloh|
Jumat 14-01-2022,14:27 WIB
Radartasik.com, TASIK — Dosen Program Studi Keperawatan Poltekkes Kemenkes Tasikmalaya melaksanakan tugas pengabdian kepada masyarakat pada Oktober 2021.
Pengabdiannya
itu
menyangkut
tentang
Peningkatan
Pengetahuan
Masyarakat
tentang
Penatalaksanaan
secara
Non
Farmakologi
dalam
Upaya
Pencegahan
Penyakit
Tidak
Menular (PTM) di Posbindu
Wilayah
Kerja
Puskesmas
Cigeureung.
Adapun
tim
dosen
yang
melakukan
pengabdian
kepada
masyarakat
itu
pengabdian
kepada
masyarakat, antara
lain; Novi
Indriani
MTrKep
dan
Syaukia
Adini
MTrKep.
Adapun
alasan
pemilihan
tema
tentang
Peningkatan
Pengetahuan
Masyarakat
tentang
Penatalaksanaan
secara
Non
Farmakologi
dalam
Upaya
Pencegahan
Penyakit
Tidak
Menular (PTM) di Posbindu
Wilayah
Kerja
Puskesmas
Cigeureung, kata
dia, karena
pihaknya
menemukan
salah
satu
permasalahan
kesehatan, yang
menjadi
perhatian
utama
akhir
ini adalah
meningkatnya
insidensi
PTM
daripada
insidensi
penyakit
menular.
Oleh
karena
itu, diperlukan
peningkatan
kesadaran
dan
kepedulian
masyarakat
terhadap
faktor
risiko
PTM
sangat
penting
dalam
pengendalian
PTM
di
Indonesia. Penyuluhan
dan
media
informasi
sangat
dibutuhkan
untuk
peningkatan
pengetahuan
dan
kesadaran
masyarakat.
Perwakilan
tim
dosen
pengabdian
kepada
masyarakat, Novi
Indriani, MTrKep
menyampaikan
PTM
merupakan
penyakit
yang
tidak
bisa
ditularkan
dari
satu
individu
ke
individu
lainnya.
Untuk
itu
perlu
pengendalian PTM, itu
sudah
diatur
di Indonesia yakni
dalam
UU
RI
Nomor
36
Tahun
2009
Pasal
158
tentang
penyakit tidak menular, yang
berisikan
upaya
pengendalian berupa; pencegahan, pengendalian, penanganan, dan
dampak
yang
bisa terjadi
dari
suatu
penyakit.
Kemudian
juga, berdasarkan
tahun
2018
menurut
Riset
Kesehatan
Dasar (Riskesdas) prevalensi PTM
mengalami
kenaikan, jika
dibandingkan
dengan
data
Riskesdas
tahun
2013.
Dalam
upaya
pencegahan
tersebut, pihaknya
melakukan
pengabdian
kepada
masyarakat
di Posbindu
Wilayah
Kerja
Puskesmas
Cigeureung.
Kegiatan
pengabdian
kepada
masyarakat
itu
diikuti
40
kader
dari
perwakilan
40
Posbindu
yang
ada
di
wilayah
kerja
puskesmas
Cigeureung.
Dalam
pengabdian
tersebut
ada
beberapa
kegiatan
antara
lain;
pre
tes
kepada
kader, pelatihan
pengecekan
tekanan
darah, pelatihan
pengecekan
gula
darah, pelatihan
pengecekan
kolesterol, pendidikan
kesehatan
dan
pelatihan
peserta
tentang
penatalaksanaan
metode
non
farmakologi
PTM
dengan
relaksasi
beson
dan
relaksasi
otot
progresif, post
test, dan
pencatatan
pelaporan.
"Tujuan
kegiatan
ini
adalah
untuk
meningkatkan
pengetahuan
kader
tentang
upaya
pencegahan
PTM
melalui
penatalaksanaan
metode
non
farmakologi
dan
meningkatkan
keahlian
para
kader
dalam
memeriksa
faktor
risiko
PTM," kata
dia, Jumat (14/1/2022).
Artinya, sambung
dia, pengabdian
kepada
masyarakat
ini untuk
para
kader
Posbindu, sebagai
bentuk
meng-update
pengetahuan
mereka
bagaimana
tentang
pencegahan
PTM
melalui
metode
non
farmakologi
dan
angka
kejadian
PTM
masih
tinggi.
Dengan
demikian, Puskesmas
Cigeureung
mempunyai
beberapa
posbindu
dapat
membatu
mendeteksi
penyakit
tidak
menular
tersebut
kepada
masyarakat.
"Adanya
pengabdian
ini, diharapkan
bisa
bermanfaat
bagi
para
kader
Posbindu, agar
memberikan
penyuluhan
untuk
mencapai peningkatan
derajat
kesehatan
masyarakat," ujarnya.
Untuk
itu, kata
dia, agar
para
kader
Posbindu
mahir
atau
handal
dalam
penyuluhan
dan
memeriksa
faktor
risiko
PTM. Pihaknya
pun
dalam
kegiatan
pengabdian
ini, para
kader
dibimbing
oleh
dosen
dan
mahasiswa, dengan
cara
perkelompok.
Setelah
para
kader
Posbindu
mendapatkan
pembimbingan
tersebut. Evaluasinya
sebagian
besar
kader
paham
dengan
penyuluhan
dan
pelatihan
yang
diberikan
oleh
tim
pengabdian
kepada
masyarakat
dari
dosen
dan
mahasiswa
Poltekkes
Kemenkes
Tasikmalaya.
"Hal
itu
dibuktikan
dengan
sebelumnya
melakukan
pre
test
yang
nilainya
masih
rendah. Kemudian
setelah
diberikan
pelatihan
dan
penyuluhan
hasil
post
test
meningkat," katanya.
Sebelum
adanya
pengabdian
kepada
masyarakat
dilalaksanakan
juga
pelatihan
pengukuran
tekanan
darah, pemeriksaan
gula
darah, dan
pemeriksaan
kolesterol
pada
dasarnya
kader
hanya
sebagian
kecil
sudah
bisa.
Begitu
pun
pelatihan
metode
non
farmakologi
penatalaksanaan
PTM
para
kader
baru
pertama
mendapatkannya.
"Hasilnya
semua
peserta
akhirnya
bisa
melakukan
pelatihan
tersebut
dengan
baik
dan
lancar. Hal
ini
menunjukkan
bahwa
dengan
kegiatan
pengabdian
masyarakat
ini
dapat
meningkatkan
pengetahuan
dan
keterampilan
kader
wilayah
kerja
Puskesmas
Cigeureung
yang
dapat
menunjang
upaya
peningkatan
kesehatan
masyarakat," ujarnya.
(riz)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: