Dosen Poltekkes Kemenkes Tasikmalaya Tingkatkan Keahlian Kader Memeriksa Faktor Risiko Penyakit Tidak Menular

Dosen Poltekkes Kemenkes Tasikmalaya Tingkatkan Keahlian Kader Memeriksa Faktor Risiko Penyakit Tidak Menular

Radartasik.com, TASIK — Dosen Program Studi Keperawatan Poltekkes Kemenkes Tasikmalaya melaksanakan tugas pengabdian kepada masyarakat pada Oktober 2021. 


Pengabdiannya itu menyangkut tentang Peningkatan Pengetahuan Masyarakat tentang Penatalaksanaan secara Non Farmakologi dalam Upaya Pencegahan Penyakit Tidak Menular (PTM) di Posbindu Wilayah Kerja Puskesmas Cigeureung.

Adapun tim dosen yang melakukan pengabdian kepada masyarakat itu pengabdian kepada masyarakat, antara lain; Novi Indriani MTrKep dan Syaukia Adini MTrKep. 

Adapun alasan pemilihan tema tentang Peningkatan Pengetahuan Masyarakat tentang Penatalaksanaan secara Non Farmakologi dalam Upaya Pencegahan Penyakit Tidak Menular (PTM) di Posbindu Wilayah Kerja Puskesmas Cigeureung, kata dia, karena pihaknya menemukan salah satu permasalahan kesehatan, yang menjadi perhatian utama akhir ini  adalah meningkatnya insidensi PTM daripada insidensi penyakit menular. 

Oleh karena itu, diperlukan peningkatan kesadaran dan kepedulian masyarakat terhadap faktor risiko PTM sangat penting dalam pengendalian PTM di Indonesia. Penyuluhan dan media informasi sangat dibutuhkan untuk peningkatan pengetahuan dan kesadaran masyarakat.  
Perwakilan tim dosen pengabdian kepada masyarakat, Novi Indriani, MTrKep menyampaikan PTM merupakan penyakit yang tidak bisa ditularkan dari satu individu ke individu lainnya. 

Untuk itu perlu pengendalian  PTM, itu sudah diatur di  Indonesia  yakni dalam UU RI Nomor 36 Tahun 2009 Pasal 158 tentang penyakit  tidak  menular, yang berisikan upaya pengendalian   berupa; pencegahan, pengendalian, penanganan, dan dampak yang bisa  terjadi dari suatu penyakit. 

Kemudian juga, berdasarkan tahun 2018 menurut Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) prevalensi  PTM mengalami kenaikan, jika dibandingkan dengan data Riskesdas tahun 2013. 

Dalam upaya pencegahan tersebut, pihaknya melakukan pengabdian kepada masyarakat di Posbindu Wilayah Kerja Puskesmas Cigeureung.

Kegiatan pengabdian kepada masyarakat itu diikuti 40 kader dari perwakilan 40 Posbindu yang ada di wilayah kerja puskesmas Cigeureung.  

Dalam pengabdian tersebut ada beberapa kegiatan antara lain;
 pre tes kepada kader, pelatihan pengecekan tekanan darah, pelatihan pengecekan gula darah, pelatihan pengecekan kolesterol, pendidikan kesehatan dan pelatihan peserta tentang penatalaksanaan metode non farmakologi PTM dengan relaksasi beson dan relaksasi otot progresif, post test, dan pencatatan pelaporan.

"Tujuan kegiatan ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan kader tentang upaya pencegahan PTM melalui penatalaksanaan metode non farmakologi dan meningkatkan keahlian para kader dalam memeriksa faktor risiko PTM," kata dia, Jumat (14/1/2022). 
Artinya, sambung dia, pengabdian kepada masyarakat ini  untuk para kader Posbindu, sebagai bentuk meng-update pengetahuan mereka bagaimana tentang pencegahan PTM melalui metode non farmakologi dan angka kejadian PTM masih tinggi. 

Dengan demikian, Puskesmas Cigeureung mempunyai beberapa posbindu dapat membatu mendeteksi penyakit tidak menular tersebut kepada masyarakat. 

"Adanya pengabdian ini, diharapkan bisa bermanfaat bagi para kader Posbindu, agar memberikan penyuluhan untuk mencapai  peningkatan derajat kesehatan masyarakat," ujarnya.

Untuk itu, kata dia, agar para kader Posbindu mahir atau handal dalam penyuluhan dan memeriksa faktor risiko PTM. Pihaknya pun dalam kegiatan pengabdian ini, para kader dibimbing oleh dosen dan mahasiswa, dengan cara perkelompok.

Setelah para kader Posbindu mendapatkan pembimbingan tersebut. Evaluasinya sebagian besar kader paham dengan penyuluhan dan pelatihan yang diberikan oleh tim pengabdian kepada masyarakat dari dosen dan mahasiswa Poltekkes Kemenkes Tasikmalaya. 

"Hal itu dibuktikan dengan sebelumnya melakukan pre test yang nilainya masih rendah. Kemudian setelah diberikan pelatihan dan penyuluhan hasil post test meningkat," katanya.

Sebelum adanya pengabdian kepada masyarakat dilalaksanakan juga pelatihan pengukuran tekanan darah, pemeriksaan gula darah, dan pemeriksaan kolesterol pada dasarnya kader hanya sebagian kecil sudah bisa. 

Begitu pun pelatihan metode non farmakologi penatalaksanaan PTM para kader baru pertama mendapatkannya.

"Hasilnya semua peserta akhirnya bisa melakukan pelatihan tersebut dengan baik dan lancar. Hal ini menunjukkan bahwa dengan kegiatan pengabdian masyarakat ini dapat meningkatkan pengetahuan dan keterampilan kader wilayah kerja Puskesmas Cigeureung yang dapat menunjang upaya peningkatan kesehatan masyarakat," ujarnya. (riz)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: