Kota Tasik Harus Adopsi Polda Metro Jaya Mencegah Balapan Liar

Kota Tasik Harus Adopsi Polda Metro Jaya Mencegah Balapan Liar

Radartasik.com — Fenomena akhir pekan di Kota Tasikmalaya kerap diwarnai keresahan sebagian warga di Jalan Gubernur Swaka dan Jalan Lingkar Utara (Lintar). Jalur ini kerap dijadikan ajang balapan liar sehingga warga pengguna jalan pun harus berhati-hati. 

Seperti pada Sabtu (09/10/21) malam di Jalan Gubernur Swaka, Kecamatan Mangkubumi, Tim Khusus Maung Galunggung Polres Tasikmalaya membubarkan balapan liar.

Tak hanya membubarkan, sekitar 15 remaja yang diduga terlibat balapan liar itu ditangkap Polisi. Sebanyak 13 motor yang dipakai balapan liar pun turut diamankan.

Begitu pula Jalan Lingkar Utara (Lintar) menjadi lokasi balapan liar. Aksi kebut-kebutan di jalan yang akan menghubungkan kawasan Lanud Wiriadinata dengan Karangresik itu mengganggu masyarakat setempat.

Menanggapi hal ini, Ketua Paguyuban Otomotif Tasikmalaya (POT) Enan Suherlan butuh solusi yang tepat. Selaku pegiat otomotif, dirinya meminta agar para pehobi balapan liar agar menyalurkannya dengan secara tepat.  

“Ini harus ditertibkan, tetapi harus ada pembinaan juga buat mereka yang hobi balapan liar,” kata Enan Suherlan yang juga ketua Komisi 3 DPRD Kota Tasikmalaya, kepada radartasik.com, Kamis (13/1).     

Menurut Enan, hobi remaja masa kini tidak sekadar kongkow dan membentuk klub-klub motor saja. “Di POT mereka lebih dominan yang hobi kongkow. Hanya tak dipungkiri, remaja saat ini banyak yang hobil balapan namun ada keterbatasan modal, misalnya. Sehingga memilih balapan liar. Ini yang kami maksud, mereka butuh pembinaan,” cetusnya lagi. 

Enan setuju jika di Kota Tasikmalaya bisa mengadopsi apa yang dilakukan Polda Metro Jaya. Kata dia, Polisi dan IMI bekerja sama sehingga bisa menggelar Street Race. 

“Itu ide bagus (Street Race). Out of the book. Sehingga untuk menekan balapan liar, polisi memfasilitasi balapan tetapi dibuat berbagai aturannya. Siapa tahu dari cara ini bisa melahirkan atlet. Terlebih kita sudah kehilangan pembalap Nasional almarhum Afridza Munandar,” bebernya.   

Sementara itu Direktorat Lalu Lintas (Ditlantas) Polda Metro Jaya punya trik jitu untuk mengatasi pelaku balapan liar. Terobosan  Polda Metro Jaya dalam menyelenggarakan latihan bersama (Latber) Street Race, menjadi ruang bagi mereka pehobi balapan secara liar dalam rangka pembinaan. 

Dirlantas Polda Metro Jaya Kombes Pol Sambodo Purnomo Yogo yang juga mantan Kapolres Kota Banjar tahun 2011 ini menyebutkan, konsep balapan adalah latihan bersama (latber) dengan komunitas balapan liar. 

Latihan ini digelar atas persetujuan bersama para komunitas tersebut. Sehingga polisi tidak menyediakan hadiah apapun ke peserta. “Hanya hadiah doorprize,” ujar Dirlantas Polda Metro Jaya Kombes Pol Sambodo Purnomo Yogo saat dihubungi, Kamis (13/1) dikutip dari jawapos.com.

Sebelumnya, Polda Metro Jaya memastikan ajang balapan sepeda motor untuk para pembalap liar digelar di Ancol, Jakarta Utara. Kepastian ini didapat usai Kapolda Metro Jaya Irjen Fadil Imran melakukan pertemuan dengan Ketua Ikatan Motor Indonesia (IMI) Bambang Soesatyo dan Direktur Utama PT Taman Impian Jaya Ancol Tbk Teuku Sahir Syahali.

“Akhirnya kami sepakat, Ancol menjadi salah satu tempat anak muda menyalurkan hobi balapnya,” kata Bambang di Polda Metro Jaya, Jakarta, Senin (20/12).

Bambang mengatakan, melalui ajang ini, diharapkan para pelaku balap liar bisa ditekan keberadaannya. “Mulai 15 Januari kita akan mulai untuk kegiatan pertama road race maupun drag race. Mudah-mudahan dengan kegiatan ini tingkat balapan yang mengganggu masyarakat tidak ada lagi karena sudah disiapkan jalurnya di Ancol,” imbuhnya. (jpg/try/ radartasik.com)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: