Angin Puting Beliung Ngamuk Lagi

Angin Puting Beliung Ngamuk Lagi

radartasik.com, PURBARATU — Pasca insiden pohon roboh di Jalan Ibrahim Adjie Kecamatan Indihiang yang menimpa mobil warga, angin kembali mengamuk di wilayah Singkup Pubaratu. Sedikitnya 10 rumah yang rusak akibat tertimpa pohon yang roboh.


Hal itu terjadi saat hujan deras disertai angin kencang di sebagian wilayah Kota Tasikmalaya. Terjadi angin puting beliung yang menumbangkan pepohonan di sekitar pemukiman warga.

Kepala Pelaksana (Kalak) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Tasikmalaya, H Ucu Anwar Surahman menyebutkan hingga pukul 20.00 terdata ada 10 rumah. Dampaknya itu tidak menumpuk di satu titik saja, namun ada di beberapa lokasi berbeda. “Itu baru data sementara, masih ada beberapa data yang belum masuk,” ungkapnya.

Meski demikian, kerusakan rumah yang terjadi tidak tergolong berat. Hanya atap atau genting yang rusak karena tertimpa bagian pohon yang roboh. “Sejauh ini masih aman dan rumah-rumah itu masih bisa ditinggali,” ucapnya.

Cuaca ekstrem diperkirakan masih akan terjadi dalam beberapa pekan ke depan.

Potensi bencana serupa pun sangat mungkin terjadi khususnya di wilayah dengan kontur datar. “Khususnya di area yang tidak memiliki bukit atau sejenisnya sebagai pemecah angin,” jelasnya.

Disinggung wilayah pusat kota mengingat ada taman, alun-alun dan Dadaha yang ditumbuhi pepohonan, H Ucu tidak bisa memungkiri. Potensi terpaan angin bisa terjadi sewaktu-waktu, terlebih untuk pohon-pohon yang sudah lapuk. “Wilayah pusat kota pun tetap memiliki potensi pohon tumbang,” ucapnya.

Dari informasi yang dihimpun Radar, beberapa waktu lalu sebuah pohon di Dadaha pun tumbang dan merusak sarana olahraga. Beruntung tidak ada warga yang sedang beraktivitas di sekitar pohon tersebut sehingga tidak sampai menimbulkan korban.

Terpisah, Kepala Dinas Lingkungan Hidup H Deny Diyana mengaku belum mengecek kondisi terbaru pohon-pohon yang ada. Pihaknya pun akan melakukan pengecekan pohon-pohon yang ada di wilayah pertamanan dan median jalan. “Karena kalau yang di wilayah trotoar, itu kewenangannya di Dinas PUTR,” terangnya.

Untuk solusi jangka panjang, menurutnya peremajaan lebih efektif dibandingkan pemapasan. Pihaknya akan melakukan penebangan dan penanaman pohon-pohon baru. “Tapi itu memerlukan waktu, karena butuh proses,” pungkasnya. (rga)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: