IKA Unsil: Calon Internal Harga Mati

IKA Unsil: Calon Internal Harga Mati

radartasik.com, TASIK - Ikatan Alumni (IKA) Universitas Siliwangi (Unsil) Tasikmalaya mengeluarkan sikap resmi seiring pemilihan Rektor Unsil periode 2022-2026 yang semakin dinamis.


Sekretaris IKA Unsil Tasikmalaya, Taufiq Rohman mengatakan di tengah perjalanan mereka membaca banyak opini masyarakat muncul, seiring dengan adanya surat rekomendasi untuk bakal calon dari eksternal yang bernada intervensi bahkan terkesan intimidasi.

”Kemudian kami menilai pernyataan-pernyataan para tokoh, telah mengecilkan pencapaian dan prestasi yang sudah dicapai oleh Unsil,” ujarnya kepada wartawan, Senin (10/1/2022).

Sehingga, kata Taufiq, tidak ada cara lain bagi IKA Unsil yang memiliki ikatan batin dan sejarah di kampus berjuluk Kampus Perjuangan itu untuk bersikap. “Maka kami memberikan dukungan penuh terhadap bakal calon Rektor Unsil dari internal,” tegasnya.

Sebab, pihaknya memandang bakal calon dari internal adalah putra-putra terbaik yang dimiliki Unsil. Terlebih memiliki dedikasi seluruh hidupnya di Unsil, sejak berstatus Perguruan Tinggi Swasta (PTS), hingga kini menjadi Perguruan Tinggi Negeri (PTN).

”Keyakinan kami bahwa bakal calon internal lebih memahami, lebih menjiwai situasi dan kondisi serta budaya di Unsil. Begitupun dari aspek kapasitas dan kapabilitas, tidak kalah dibandingkan dengan bakal calon dari eksternal, sehingga dipandang sangat pantas dan layak untuk memimpin Unsil,” ungkapnya.

Kemudian untuk keyakinan IKA Unsil selanjutnya, kata Taufiq, segala pencapaian keberhasilan Unsil selama ini merupakan buah kerja orang tua, sekaligus guru-gurunya yang telah bersama-sama menakhodai Unsil.

”Untuk itu, kita tegaskan bahwa secara prinsip kandidat eksternal tidak berkontribusi terhadap akreditasi prodi maupun institusi, serta keberhasilan-keberhasilan lain yang telah diraih,” terangnya.

“Artinya bakal calon Rektor Unsil dari internal lebih memahami dan dapat menterjemahkan dalam menjunjung tinggi kearifan lokal,” kata Taufiq menambahkan.

Selain itu, ia meminta dalam pemilihan Rektor Unsil ini, jangan di bawa ke ranah politik praktis. Melainkan, Unsil sebagai lembaga institusi pendidikan. ”Untuk itu IKA Unsil akan melawan setiap intervensi, intimidasi dan kepentingan-kepentingan politik praktis dalam pemilihan Rektor Unsil,” ujarnya.

Taufiq menjelaskan IKA Unsil menolak tegas pandangan para tokoh, mantan pejabat dan lainnya yang menilai bahwa Unsil sejak menjadi negeri tidak memperlihatkan kemajuan. ”Se-nyata-nyatanya pandangan tersebut keluar dari cara berpikir prematur dan tak berdasar fakta,” katanya.

Sebab, sambung Taufiq, faktanya bahwa yang berdasarkan kajian IKA Unsil. Akreditasi Unsil dan program studi meningkat dari sebelumnya. Lalu, infrastruktur dan kualitas layanan jauh lebih pesat dan semakin memadai.

Ditambah kerja sama dengan pihak dalam negeri maupun luar negeri terjalin makin meningkat. Lalu, jumlah beasiswa afirmasi untuk mahasiswa terus bertambah signifikan, seperti beasiswa tahfiz bagi pondok pesantren atau organisasi masyarakat keagamaan, KIP Kuliah, dan lainnya.

”Terlebih Unsil memiliki prestasi-prestasi yang dicapai para mahasiswa ataupun kelembagaan yang mampu menyetarakan baik dengan PTN baru maupun PTN lama,” tegasnya.

Untuk itu, IKA Unsil mendoakan pemilihan Rektor Unsil berjalan lancar dan tanpa ekses. Dilanjutkan dengan kader terbaik di internal, sehingga dapat menjadi kemenangan bersama.

IKA Unsil mendoakan dan mendukung, sekaligus bangga kepada bakal calon internal yang maju dalam bursa pemilihan Rektor Unsil. Semoga ada niat yang baik, istiqamah untuk kemajuan dan kemanfaatan civitas akademika Unsil,” katanya.

Wakil Ketua I IKA Unsil Tasikmalaya, Evan Mutaqin Darussalam mengatakan secara de jure dan de facto, IKA Unsil memiliki ikatan batin dan sejarah dengan almamater yang perlu dicintai dan dibanggakan. ”Maka IKA Unsil siap dibarisan terdepan mengawal dan mengusung bakal calon dari internal untuk menjadi Rektor Unsil,” katanya.

Sebagai bagian keluarga Unsil, kata Evan, IKA Unsil terus mendorong dan mendukung kepada bakal calon internal yang terpilih kelak. Yang akan memiliki akselerasi dan terobosan-terobosan baru. Serta mendukung penyelesaian perkara purna bakti dengan jalan dan koridor yang tepat, konstitusional, dan realistis. ”Itu agar tidak menjadi masalah baru dikemudian hari. Bagi kami menjaga harga diri Unsil adalah harga mati,” katanya.

Terpisah, Rektor Unsil Tasikmalaya, Prof Dr H Rudi Priyadi Ir MS mengaku sangat menghargai dan merasa bangga adanya kepedulian dari IKA Unsil. Sehingga diharapkan bisa membuat pemilihan Rektor berjalan kondusif dan fair play.

”Alumni ini sebagai kekuatan untuk berkembangnya universitas. Terlebih di pemilihan Rektor Unsil ini, ketika adanya kegaduhan paling depan meng-counter opini-opini yang menyudutkan Unsil,” ujarnya.

Prof Rudi pun membantah penilaian jika Unsil kurang berprestasi dari sisi pembangunan ataupun akademik. “Tidaklah benar, karena dapat pembangunan rusunawa ataupun ruang belajar baru Fakultas Pertanian pastinya karena prestasi. Unsil bisa dapat membangun karena prestasi. Kalau bukan itu (prestasi, Red) dari mana?,” katanya.

Kemudian, kata Prof Rudi, setiap tahun Unsil mendapatkan kuota KIP bagi 1.500 mahasiswa. Ditambah adanya beasiswa santri, beasiswa akademik dan beasiswa lainnya. “Unsil juga terus meningkatkan akreditasi, peningkatan ini terbukti banyak program studi yang terakreditasi, minimal B. Dan kini kita terus tingkatkan akreditasi B menjadi A,” tandasnya. (riz)


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: