Soal Usulan Anggaran Pilkada Kota Banjar 2024, Asda II: Kami Bukan Penentu
Reporter:
Usep Saeffulloh|
Sabtu 08-01-2022,14:00 WIB
Pertemuan antara
Pemkot Banjar dan
KPU Kota Banjar serta
Bawaslu Kota Banjar dilaksanakan di di ruang gunung Babakan Setda Kota Banjar, Jumat (07/01/2022).
"Kami bukan penentu, tapi akan disampaikan ke pimpinan selaku penguasa anggaran (yaitu) Sekda dan Wali Kota Banjar," ujar H Agus Nugraha menjelaskan.
Hasil ekspose antara Pemkot dengan
KPU dan
Bawaslu Kota Banjar, kata H Agus Nugraha, akan ditindaklanjuti dan oleh penguasa anggaran.
"Nanti kita bentuk tim yang melakukan kajian terkait rincian anggaran tersebut," ujarnya.
Ketua
Bawaslu Kota Banjar Irfan Saeful Rohman juga menjelaskan pihaknya pada pertemuan dengan
Pemkot Banjar, Jumat (7/1/2021), mengajukan dua usulan besaran anggaran. Yaitu sebesar Rp 8 miliar dan Rp 7 miliar.
"Padahal awalnya
Bawaslu mengajukan sebesar Rp 9 miliar, dan sekarang turun karena menimbang anggaran
Pemkot Banjar," ujarnya kepada radartasik.com usai
Dalam pembahasan bersama
Pemkot Banjar, kata Irfan Saeful Rohman, belum ada bahasa menerima atau menolak apa yang diajukannya. Karena usulan dari
Bawaslu tersebut, termasuk dari
KPU Kota Banjar, akan dijadikan bahan pertimbangan dan masukan untuk disampaikan pejabat utusan
Pemkot Banjar kepada Sekda dan Wali Kota Banjar.
** Usulan Rp 30 Miliar dengan Asumsi Pilkada Kota Banjar tanpa Digabung dengan
Pilgub Jabar 2024
Ketua
KPU Kota Banjar Dani Danial Mukhlis mengatakan pihaknya memaparkan ekspose
anggaran Pilkada 2024 secara gamblang dan jelas dengan empat format anggaran yang disampaikan.
"Pertama RKB sebesar Rp 30 miliar. Ini merupakan anggaran dengan asumsi penyelenggaraan pilkada mandiri (tanpa disatukan dengan
Pilgub Jabar)," kata dia kepada radartasik.com.
Kedua RKB sebesar Rp 26 miliar sekian dengan format ada sharing anggaran antara Pemprov Jabar dengan
Pemkot Banjar.
Ketiga RKB sebesar Rp 9,3 miliar, menyesuaikan angka sebagaimana yang pada awalnya Pemkot sediakan berdasarkan patokan Pilkada sebelumnya.
"Kita memiliki skema lain sebagai alternatif yaitu rancangan RKB pilkada yang sudah dilakukan efisiensi, sehingga ketemulah angka Rp 20 miliar lebih," tegasnya.
Dengan format ini
KPU Kota Banjar berhasil melakukan efisiensi kurang lebih sekitar Rp 10 miliaran. Jika dibandingkan dengan RKB awal sebesar Rp 30 miliar.
Lantaran
KPU berhasil melakukan efisiensi hampir Rp 6 miliar, jika dibandingkan dengan RKB kedua pasca sharing anggaran dengan Pemprov Jabar.
Desain penyusunan RKB yang terakhir bernilai Rp 20 miliar itu merupakan komitmen
KPU Kota Banjar untuk melakukan sejumlah efisiensi pada setiap tahapan pemilihan.
"Dan juga merupakan bagian dari respons positif
KPU Kota Banjar terhadap kondisi keuangan
Pemkot Banjar saat ini," ujarnya.
Pihaknya berharap agar
Pemkot Banjar dapat mengakomodir nilai angka Rp 20 miliar, karena
KPU memandang itu adalah angka yang benar-benar telah efisien.
KPU Kota Banjar siap untuk diundang lagi oleh pemkot untuk ekspose atau bahkan membahas RKB pilkada lebih detail lagi. Itu agar perencanaan kebutuhan
anggaran pilkada bisa bersifat fair dan terbuka.
"Sehingga perencanan kebutuhan
anggaran Pilkada Banjar diketahui dan dipahami bersama oleh para pemangku kepentingan terutama
Pemkot Banjar," imbuhnya.
(anto sugiarto/radartasik.com)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: