Sindikat Vaksinasi Booster Diburu Polisi, Modus Pelaku Mengumpulkan Vaksin Sisa

Sindikat Vaksinasi Booster Diburu Polisi, Modus Pelaku Mengumpulkan Vaksin Sisa

Radartasik.com, SURABAYA — Polisi terus menelusuri dugaan vaksinasi booster ilegal di Kota Surabaya, Jawa Timur. Termasuk oknum-oknum yang diduga terlibat dalam sindikat vaksinasi dosis ketiga tersebut.


”Saya ingin menyampaikan pemerintah dan pihak terkait gencar vaksinasi dalam upaya menyelamatkan masyarakat. Di dalam proses ini, ada orang yang tidak bertanggung jawab mengambil keuntungan diri sendiri. Pasti yang bersangkutan akan diproses secara hukum,” ujar Kepala Kepolisian Daerah Jawa Timur Inspektur Jenderal Polisi Nico Afinta.

Dia menjelaskan, sesuai prosedur operasi standar, metode vaksinasi sudah jelas. Yakni ada petugasnya, ada vaksinnya, dan ada pendaftarannya.

Selain itu, vaksin yang diberikan sesuai dengan yang datang. Kalaupun ada sisa, kata Nico, harusnya vaksin tersebut didaftarkan kembali.

”Oknum ini menggunakan kesempatan untuk dirinya supaya seolah-olah semuanya sudah divaksin. Orang-orang ini saat kami cek memang sudah divaksin,” ucap Nico.

Modus operandi yang digunakan sindikat tersebut adalah mengumpulkan sisa-sisa vaksin. Kemudian pelaku menjual kepada orang yang membutuhkan sehingga seolah-olah itu adalah vaksin booster.

”Orang-orang itu dikelabui bahwa yang bersangkutan petugas resmi dan vaksin booster. Namun yang bersangkutan meminta uang,” papar Nico.

”Yang pasti yang bersangkutan akan diproses,” tambah mantan Kapolda Kalimantan Selatan itu.

Dia meminta semua pihak bersabar karena kepolisian tengah bekerja menyelidiki dugaan kasus tersebut. 

”Yang jelas pelaku telah mencuri vaksin yang harusnya diperuntukkan buat orang,” tutur Nico, perwira tinggi Polri lulusan Akpol 1992 tersebut.

Sebelumnya, Dinas Kesehatan Kota Surabaya telah melaporkan dugaan sindikat jual beli vaksin booster berbayar dan ilegal ke Polrestabes setempat. 

Kepala Dinkes Kota Surabaya Nanik Sukesi di Surabaya mengatakan, pelaporan itu dilakukan usai terdapat salah seorang warga yang mengaku mendapatkan vaksin booster berjenis Sinovac dengan membayar Rp 250 ribu.

”Saat ini, kami masih menunggu hasil penelusuran Polrestabes Surabaya,” kata Nanik. (jp)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: