Pertempuran senjata Pecah di kota Kazakhstan Setelah Pemerintah Memulai Operasi Kontra Teroris

Pertempuran senjata Pecah di kota Kazakhstan Setelah Pemerintah Memulai Operasi  Kontra Teroris

Radartasik.com, Pertempuran sporadis terjadi di kota Almaty Kazakhstan, tembakan intens datang dari jalan-jalan di kota terbesar negara itu. Ini terjadi setelah pemerintah melancarkan operasi “kontra-teroris”, dan menyalahkan kelompok-kelompok terlatih asing atas kekacauan di kota.

Operasi itu diluncurkan pada Rabu malam, tak lama setelah Presiden Kazakh Kassym-Jomart Tokayev menyebut kerusuhan yang sedang berlangsung sebagai "serangan teroris" di negara itu.

Presiden juga mengatakan dia telah menghubungi Organisasi Perjanjian Keamanan Kolektif (CSTO) yang dipimpin Rusia untuk membantu mengatasi situasi tersebut.

Rekaman yang beredar online, konon diambil di Almaty, menunjukkan sekelompok besar prajurit dengan perlengkapan anti huru hara berjalan di tengah jalan, dengan beberapa ledakan terdengar di latar belakang.

Video lain menunjukkan jalan kosong dengan dua warga sipil berlarian mencari perlindungan di tengah tembakan senjata berat.

Sementara itu, pihak berwenang Almaty mengatakan kepada media bahwa sementara pasukan telah dikirim ke kota, "fase aktif" operasi tidak akan berlangsung pada malam hari.

Almaty diserbu oleh protes massa sebelumnya pada hari Rabu (5/1/2022), beberapa gedung pemerintah, termasuk istana presiden lama, diserbu dan dibakar.

Bandara kota juga direbut, dengan para perusuh terlihat membakar kendaraan di luar fasilitas, serta menggeledah minuman keras dari toko bebas bea dan menghancurkan ATM.

Pusat transportasi utama sejak itu dilaporkan telah direbut kembali oleh pasukan Kazakh.

Adegan penjarahan meluas telah datang dari kota Kazakh terbesar, dengan banyak toko, bank dan tempat-tempat lain digambarkan kosong.

Sesaat sebelum dimulainya operasi "kontra-teroris", kementerian dalam negeri negara itu memberikan informasi terbaru tentang jumlah korban di antara para penegak hukum selama kerusuhan tersebut.

“Sekitar 317 petugas polisi dan anggota Garda Nasional terluka, delapan tewas. Lembaga penegak hukum saat ini mengambil semua tindakan yang diperlukan untuk mencegah eskalasi kekerasan,” kata kementerian itu dalam sebuah pernyataan yang dilaporkan oleh media local dikutip dari Russian Today.

Kerusuhan yang sedang berlangsung awalnya dipicu oleh kenaikan tajam dua kali lipat harga bahan bakar gas cair pada awal tahun baru, setelah pemerintah mengumumkan tidak akan lagi mensubsidi bahan bakar murah yang banyak digunakan, menyebut praktik yang ada tidak berkelanjutan.

Namun, protes yang awalnya damai segera lepas kendali, tumbuh semakin politis dan penuh kekerasan. (sal)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: