Korea Utara Tembakkan Rudal Balistik ke Laut Timur

Korea Utara Tembakkan Rudal Balistik ke Laut Timur

Radartasik.comPemimpin militer Korea Selatan mengatakan pada Rabu (4/1/2022) pagi bahwa Korea Utara telah menembakkan apa yang mereka yakini sebagai rudal balistik. 

Penjaga Pantai Jepang juga mengatakan telah mendeteksi peluncuran tersebut, tetapi tidak dapat mengidentifikasi proyektil tersebut. Rudal itu diyakini jatuh di luar Zona Ekonomi Eksklusif Jepang.

Kepala Pertahanan Jepang Nobuo Kishi   mengindikasikan bahwa proyektil itu terbang di atas lintasan standar sekitar 500 kilometer.

Dia menyatakan tidak ada laporan kerusakan yang disebabkan oleh peluncuran tersebut.

Itu adalah uji coba rudal pertama oleh Republik Rakyat Demokratik Korea (DPRK) sejak Oktober 2021, ketika menembakkan rudal balistik yang diluncurkan dari kapal selam (SLBM).

NHK TV Jepang melaporkan bahwa Perdana Menteri Fumio Kishida telah menciptakan pusat tanggapan krisis di bawah kantornya setelah menerima berita peluncuran rudal tersebut.

Negara sosialis yang terisolasi itu biasanya menguji proyektil baru dengan menembakkannya ke Laut Jepang, termasuk rudal balistik, serta apa yang dikatakan September lalu sebagai kendaraan luncur hipersonik

Di masa lalu, beberapa uji coba rudal telah terbang di atas wilayah Jepang, tetapi uji coba baru-baru ini tetap berada di perairan internasional.

Peluncuran itu dilakukan beberapa hari setelah kesimpulan dari sesi pleno Komite Sentral Partai Pekerja Korea (WPK).

Di mana pemimpin DPRK Kim Jong Un memuji rencana untuk meningkatkan pembangunan ekonomi dan meningkatkan kehidupan masyarakat dalam menghadapi apa yang disebutnya sebagai "perjuangan hidup mati yang hebat." 

Negara itu menghadapi sanksi ekonomi yang berat oleh Washington yang dimaksudkan untuk memaksanya menyerahkan senjata nuklirnya.

Namun, Pyongyang mengatakan pihaknya membutuhkan senjata untuk menjamin keamanannya terhadap serangan sampai perjanjian damai permanen dicapai dengan AS dan Korea Selatan.

Dikutip dari Sputnik News, Pyongyang telah mempertahankan larangan sepihak pada uji coba nuklir dan rudal jarak jauh sejak 2018 menyusul kecaman internasional, tetapi telah menguji senjata taktis jarak pendek sejak itu. 

Korea Utara mengklaim rudal mereka dapat menghindari sistem pertahanan udara Korea Selatan. (sal)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: