Calon Presiden Mengatakan, Perancis Harus Meninggalkan NATO dan Bermitra Dengan Rusia
Reporter:
Achmad Faisal|
Selasa 04-01-2022,13:10 WIB
Radartasik.com,Jean-Luc Melenchon pemimpin partai kiri Prancis dan calon
presiden telah menyerukan negara itu untuk menarik diri dari aliansi NATO,
mengungkapkan bahwa ia menganggap Rusia sebagai mitra Paris daripada musuh.
Pemimpin partai sayap kiri La France Insoumise, Jean-Luc
Melenchon berbagi wawasannya tentang Perang Dingin yang baru dan posisi
Prancis di dalamnya selama wawancara besar dengan radio France Inter pada hari
Senin (3/1/2022).
Politisi itu mengatakan negara itu harus mengambil bagian
dalam upaya untuk meningkatkan situasi internasional daripada mengikuti Washington dalam Perang Dingin baru melawan China dan
Rusia.
Meninggalkan aliansi NATO akan bermanfaat bagi Prancis,
karena tidak akan menjadi bagian dari petualangan militer AS menurut Melenchon.
“Saya akan meninggalkan NATO. Kita perlu menurunkan
eskalasi. Jika kita meninggalkan NATO, kita tidak akan terseret ke dalam logika
perang dingin bahwa Amerika mempertahankan dengan Rusia dan China,”
Melenchon menyatakan.
Politisi itu juga mengatakan dia menganggap Rusia sebagai
mitra Prancis daripada musuh.
Baratlah yang membuat blok NATO ke dalam kebuntuan saat ini
dengan Moskow, melanggar janjinya tentang perluasan aliansi ke timur.
Melenchon menekankan: “Rusia adalah mitra. Saya tidak setuju
jika dijadikan musuh. Kami membawa 10 negara ke NATO di timur, yang dilihat
sebagai ancaman oleh Rusia. Terutama ketika Anda memasang sistem anti-rudal di
Polandia,” kata politisi itu.
Dia juga menyuarakan penentangan terhadap setiap rencana
untuk menerima Ukraina ke dalam NATO. Langkah seperti ini akan semakin mengikis
situasi keamanan di Eropa, karena hal itu pasti akan dirasakan oleh Moskow
sebagai ancaman baru terhadapnya.
Politisi veteran itu telah mengumumkan bahwa dia berniat
mencalonkan diri sebagai presiden dalam pemilihan mendatang pada bulan April.
Dikutip dari Russian Today, Selama pemilihan presiden
terakhir di Prancis, Melenchon memenangkan sekitar 20% suara dalam pemungutan
suara pertama. Namun, dia tidak lolos ke putaran kedua. (sal)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: