Inflasi Turki Capai Level Tertinggi 19 Tahun Sebesar 36 Persen

Inflasi Turki Capai Level Tertinggi 19 Tahun Sebesar 36 Persen

radartasik.com - Inflasi tahunan Turki naik dengan laju tercepat dalam 19 tahun, melonjak menjadi 36,08 persen pada Desember, berdasarkan data resmi, Senin (3/1/2021).


Diberitakan Associated Press News, Institut Statistik Turki mengatakan indeks harga konsumen meningkat 13,58 persen pada Desember dari bulan sebelumnya, semakin mengikis daya beli masyarakat. Kenaikan tahunan harga pangan adalah 43,8 persen.

Tingkat inflasi tahunan adalah yang tertinggi sejak September 2002.

Inflasi telah meningkat di negara itu sementara lira Turki telah merosot ke rekor terendah setelah bank sentral negara itu–di bawah tekanan dari Presiden Recep Tayyip Erdogan–memangkas suku bunga utama sebesar 5 poin persentase pada bulan September.

Lira yang melemah telah membuat impor, bahan bakar, dan barang-barang kebutuhan sehari-hari menjadi lebih mahal dan telah membuat banyak orang di negara berpenduduk sekitar 84 juta itu berjuang untuk membeli makanan dan barang-barang kebutuhan pokok lainnya. Banyak yang membeli mata uang asing dan emas untuk melindungi tabungan mereka.

Bulan lalu, Erdogan mengumumkan langkah-langkah untuk melindungi simpanan lira terhadap volatilitas setelah mata uang Turki mencapai titik terendah sepanjang masa 18,36 terhadap dolar.

Lira rebound setelah pengumuman tersebut tetapi sejak itu kehilangan sebagian dari keuntungan tersebut. Lira terdepresiasi sekitar 44 persen terhadap dolar tahun lalu.

Erdogan bersikeras menurunkan biaya pinjaman untuk mendorong pertumbuhan, meskipun para ekonom berpendapat bahwa suku bunga yang lebih tinggi adalah cara untuk menjinakkan harga yang melonjak.

Juga pada Senin, Erdogan mengumumkan bahwa ekspor Turki meningkat sebesar 32,9 persen pada 2021, mencapai rekor 225,4 miliar dolar AS.

Berbicara kepada sekelompok eksportir dalam pidato yang disiarkan televisi, Erdogan mengatakan angka tersebut merupakan penyempitan 7,8 persen dari defisit perdagangan Turki. Turki akan merevisi target ekspornya untuk 2022 menjadi 250 miliar dolar AS.

Sementara itu, Inflation Research Group independen, yang terdiri dari akademisi dan mantan pejabat pemerintah, menempatkan tingkat inflasi tahunan jauh lebih tinggi 83 persen. Dikatakan harga konsumen naik 19,35 persen pada Desember dibandingkan dengan November. (snd)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: