Biar Jera, Pelanggar Aturan Covid-19 di China Diarak dengan Hazmat Keliling Kota
Reporter:
radi|
Jumat 31-12-2021,11:20 WIB
Radartasik.com — Negera Tirai Bambu, China, kembali mengundang perhatian publik di penghujung tahun 2021 ini. Sejumlah foto dan video yang beredar di media sosial dan kantor berita internasional menunjukkan ada sejumlah polisi di China bagian selatan yang sedang mengarak empat tersangka pelaku pelanggaran aturan Covid-19 di jalanan umum.
Gambar dan video dari insiden tersebut, yang terjadi pada 28 Desember lalu, menunjukkan empat pria menggunakan hazmat dan pelindung wajah sedang berjalan melewati area kota Jingxi di provinsi Guangxi dengan pengawalan polisi.
Mereka membawa plakat yang bertuliskan nama dan foto mereka. Beberapa orang terlihat menyaksikan acara berlangsung.
Keempat pria itu dituduh menyelundupkan orang melintasi perbatasan China, yang sebagian besar ditutup karena
Covid-19.
Kabarnya, ini adalah upaya otoritas setempat untuk mempermalukan pelaku secara publik. Namun tindakan ini mengundang reaksi beragam di dari banyak pihak, termasuk media di China sendiri.
Harian Guangxi yang dikelola oleh pemerintah mengatakan tindakan disipliner itu menghalangi kejahatan terkait perbatasan dan mendorong kepatuhan terhadap pencegahan dan pengendalian epidemi.
Sementara itu, mengutip kabar yang dimuat CNN (Rabu, 30/12/2021), arak-arakaan untuk mempermalukan pelaku itu disambut dengan reaksi beragam di situs media sosial Weibo.
Beberapa orang mengatakan latihan itu mengingatkan mereka pada penghinaan publik dari ratusan tahun yang lalu. Sebagian pengguna Weibo lainnya juga berempati dengan upaya yang diperlukan untuk mengendalikan virus di dekat perbatasan.
Sementara itu, media Beijing News milik negara mengatakan bahwa tindakan itu sangat melanggar semangat supremasi hukum dan tidak dapat dibiarkan terjadi lagi.
Namun, Biro Keamanan Umum Kota Jingxi dan pemerintah setempat membela latihan tersebut, mengklaim bahwa itu adalah kegiatan peringatan disipliner di tempat.(rmol)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: