Harga Tiga Komoditas Masih Melesat, Satgas Pangan Pastikan Stok Aman
Reporter:
tiko|
Rabu 29-12-2021,15:10 WIB
Radartasik.com — Satgas Pangan Polri turut mendalami harga sejumlah bahan pangan seperti minyak goreng, telur ayam, dan cabai, menjelang Natal dan tahun baru. Meski terjadi kenaikan harga, satgas memastikan ketersediaannya aman.
Kasatgas Pangan Brigjen Whisnu Hermawan menyatakan bahwa stok bahan pangan masih sangat mencukupi untuk beberapa waktu ke depan. ”Satgas pangan di pusat dan daerah berkoordinasi dengan pemangku kebijakan terkait stok pangan,'' katanya, kemarin (28/12).
Untuk memastikan setiap penyebab kenaikan harga bahan pangan, satgas pangan menugaskan tim monitoring ke daerah. ”Setiap daerah yang bahan pangannya naik pasti dicek,'' ujarnya.
Berdasar pendalaman, kenaikan harga sejumlah komoditas pangan itu dipengaruhi beberapa faktor. Mulai kenaikan harga bahan baku hingga dampak bencana alam. Kenaikan harga minyak goreng, misalnya, disebabkan crude palm oil (CPO) dunia yang juga melonjak. ”Bahan baku naik, minyak goreng naik juga,'' terangnya.
Untuk kenaikan harga cabai rawit, kata dia, ada kombinasi gagal panen akibat curah hujan yang tinggi dan dampak bencana seperti erupsi Gunung Semeru. Faktor alam tersebut membuat produksi cabai di berbagai daerah sentra mengalami penurunan. ”Saat pasokannya turun, harganya naik,'' katanya.
Harga telur dipengaruhi naiknya permintaan pasar. Saat ini pemerintah belum melakukan intervensi harga telur. Hal itu disebabkan beberapa waktu lalu harga telur jatuh jauh di bawah harga yang ditentukan. ”Kenaikan harga ini bisa menutupi kerugian yang telah dialami beberapa bulan sebelumnya,'' jelasnya.
Kendati terjadi kenaikan harga untuk tiga komoditas tersebut, Whisnu mengatakan bahwa sepanjang 2021 harga bahan pokok atau komoditas cenderung stabil. Itu dapat dilihat dari rendahnya inflasi nasional dengan hanya 1,79 persen year-on-year. ”Harga yang stabil membuat inflasinya rendah,'' ungkapnya.
Sementara itu, Ketua DPR RI Puan Maharani meminta pemerintah segera mengatasi persoalan lonjakan harga bahan pangan pokok yang akan menyulitkan masyarakat di kala pandemi Covid-19 belum pulih. Masyarakat berpenghasilan rendah akan sangat terdampak dengan kenaikan harga bahan kebutuhan pokok. ”Beberapa bahan pangan pokok seperti minyak goreng, cabai, bawang, dan telur ayam harganya sangat tinggi melebihi akhir tahun sebelumnya,” ungkap Puan.
Dia menyebutkan, ibu-ibu rumah tangga mengeluhkan tingginya harga cabai rawit merah. Bahkan, di sejumlah daerah ada yang mencapai Rp 140 ribu per kilogram. ”Ini sudah melebihi harga daging,” cetusnya.
Permasalahan naiknya harga bahan pangan pada akhir tahun, lanjut Puan, harus diselesaikan dalam waktu-waktu mendatang. Sebab, fenomena tersebut selalu berulang. Karena itu, perlu upaya penyelesaian yang komprehensif. Juga, diperlukan sinergi kebijakan antarsektor, baik dari sisi hulu maupun hilir, mulai sektor produksi hingga perdagangan.
Dia menambahkan, pemulihan ekonomi nasional di tengah situasi pandemi Covid-19 membutuhkan kebijakan yang dapat memberikan perlindungan ekonomi bagi masyarakat berpenghasilan rendah. ”Pada saat yang bersamaan mendorong dunia usaha, sektor ritel, dan UMKM dapat bergerak kembali dalam inflasi yang terkendali,'' paparnya. (idr/lum/c6/fal/jpg)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: