Bendera LGBT Berkibar di Langit Jakarta, Jamal: Bahaya Sudah di Halaman Kita

Bendera LGBT Berkibar di Langit Jakarta, Jamal: Bahaya Sudah di Halaman Kita

Radartasik, JAKARTA - Pengibaran bendera yang diidentikan menjadi lambang LGBT di Kedutaan Besar Inggris di Jakarta beberapa hari lalu masih terus menuai kecaman publik di Tanah Air. Kejadian itupun disesalkan sejumlah pihak.

Salah satunya datang dari Dewan Pembina Yayasan Konsumen Muslim Indonesia (YKMI), Jamal F Hasyim. Dia menyesalkan pengibaran bendera lambang LGBT oleh Kedubes Inggris itu.

“Tindakan itu tidak menghormati nilai-nilai yang dianut mayoritas rakyat Indonesia yang menolak dengan keras kehadiran LGBT sebagai perbuatan, apalagi sebagai gerakan,” kata Jamal F Hasyim dalam keterangan tertulis seperti dilansir RMOL.id, Minggu (22/05/2022).

BACA JUGA:Tak Datang ke Acara Akad dan Resepsi Pernikahan, Calon Pengantin Pria Dilaporkan ke Polisi

Jamal kemudian mengurai, bahwa LGBT merupakan titik terjauh dari pembuatan keji (fakhsya) dalam Islam, melebihi kekejian perbuatan zina dengan lawan jenis.

Bahkan, ungkapnya, hukuman yang pernah dipraktekkan oleh generasi pertama Islam adalah melempar dari ketinggian atau bahkan dibakar sebagaimana pernah disarankan oleh Imam Ali bin Abi Thalib radhiyallahu anhu.

"Memang LGBT bukan hanya soal seks, melainkan kecenderungan kepada sesama jenis, bahkan dari awal perasaan cinta. Banyak yang berujung ke pernikahan. Hukum di negara kita tidak menerima perkawinan semacam itu, sehingga mereka melangsungkannya di luar negeri," beber Jamal.

BACA JUGA:Cerita Kiwil yang Sempat Kritis Karena Sakit Misterius, Tidak Bisa Apa-apa dan Merasa Didatangi Almarhum Sapri

Di Barat, kata Jamal, beberapa negara sudah melegalkan perkawinan sejenis, sebab di luar negeri agama dinilainya btinggal ornamen simbolik. Sedangkan kehidupan sehari-hari mengikuti pandangan yang ateisitik materialistik yang menerima kehadiran LGBT itu.

Yang mengerikan, ungkap Jamal, gerakan dan kampanye LGBT bukan hanya dilakukan oleh masyarakat biasa, namun juga disponsori oleh lembaga internasional seperti UNDP. Lembaga dibawah PBB itu konon menyediakan dana ratusan miliar untuk mendanai gerakan LGBT.

BACA JUGA:Tolak Ajakan Pulang ke Kampung, Istri Dianiaya sampai Luka Tusuk

"Ada yang mengaitkannya dengan program depopulasi dunia, pengurangan jumlah penduduk dunia, karena perkawinan sejenis mengarah kepada kepunahan manusia lantaran tidak menghasilkan keturunan," urainya.

“Ujungnya memang pengurangan penduduk dunia selain dengan wabah penyakit, bencana alam, dan makanan/minuman yang dikonsumsi,” sambungnya lagi.

Oleh karena itu, Jamal menduga, pengibaran bendera pelangi yang menjadi simbol LGBT oleh Kedubes Inggris menunjukkan bahwa pemerintah Inggris pun terlibat dalam kampanye global pro LGBT. Apalagi didukung LSM kaki tangan mereka yang notabene adalah orang Indonesia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: