Isi Liburan Sekolah dengan Mendalami Agama
Reporter:
andriansyah|
Selasa 28-12-2021,07:45 WIB
radartasik.com, TASIK — Pemerintah menganjurkan siswa untuk tidak liburan ke luar kota selama libur sekolah akhir tahun ini. Untuk itu Ponpes Al Musyaffa di Yudanegara Kota Tasikmalaya menggelar program liburan yang bermanfaat yaitu program Dauroh Akhlak, Fiqih, Tahsin dan Tahfizh.
Pimpinan
Ponpes Al Musyaffa Ustaz M Rizal Murtadlo mengatakan, kegiatan yang dimulai sejak Sabtu (25/12/2021) sampai masa liburan habis ini mewadahi potensi anak-anak yang ingin mendalami agama.
“Jadi momentumnya pas. Daripada tidak ada kegiatan, lebih baik belajar agama di sini. Beribadah dan belajar mandiri,” ujarnya kepada Radar, Senin (27/12/2021).
Kegiatan Dauroh ini diikuti puluhan santri yang duduk di bangku sekolah dasar (SD) dan sekolah menengah. “Peserta Dauroh ini rata-rata yang sehari-hari sekolah agama di MDTA Al Musyaffa, berhubung sekolah agama juga libur selepas pembagian rapor, maka kami menggelar pesantren selama liburan bagi siswa yang berkenan dan tentunya ini tidak diwajibkan. Harus kemauan yang kuat serta sungguh-sungguh,” terangnya.
Selama kegiatan, sambungnya, santri akan diberikan pendalaman materi Akhlak, Fiqih, Tahsin dan Tahfizh. “Selama kurang lebih 2 minggu ini nanti mereka akan ditatar dari segi ilmu fiqih, tauhid, akhlak dan praktik ibadah. Semuanya untuk melatih dan menambah wawasan pengetahuan santri,” ujarnya.
Selama mengikuti kegiatan ini, santri wajib karantina atau mondok karena santri akan dididik untuk beribadah salat Tahajud dan salat Subuh berjamaah. “Ini juga melatih kemandirian anak,” ujarnya.
Selain itu, santri tidak membawa HP atau gadget agar mereka fokus belajar. “Santri wajib salat berjamaah lima waktu. Di sini anak dididik untuk disiplin,” ujarnya. Santri pun diberikan waktu beristirahat, makan pun disediakan
ponpes. Sesekali santri boleh pulang ke rumah orang tuanya dengan izin pengurus
Ponpes.
“Meski hanya 2 minggu, tapi kegiatan ini sebagai bentuk latihan agar anak disiplin, mandiri dan religius tentunya,” katanya.
Sehingga diharapkan selepas mengikuti kegiatan ini, para santri semakin mantap ilmu agamanya, terutama praktik ibadahnya. “Ini bekal untuk masa depan anak. Penguatan agama menjadi fondasi kokoh untuk membentuk generasi masa depan yang berkualitas,” ujarnya.
(na)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: