WHO: Eropa Akan Menghadapi Gelombang Kasus Cacar Monyet

WHO: Eropa Akan Menghadapi Gelombang Kasus Cacar Monyet

Radartasik, Hans Kluge, pejabat tinggi Organisasi Kesehatan Dunia mengatakan Eropa akan menghadapi gelombang kasus cacar monyet dalam beberapa bulan mendatang.
 
“Saat kita memasuki musim panas … dengan banyaknya pertemuan massal, festival dan pesta, saya khawatir penularan [cacar monyet] dapat meningkat,” kata Kluge.

Menurutnya jumlah orang yang terinfeksi bisa meningkat karena "kasus yang saat ini terdeteksi terjadi di antara mereka yang melakukan aktivitas seksual," dan banyak yang tidak mengenali gejalanya.

Penyebaran virus cacar monyet saat ini di Eropa Barat menjadi hal yang  tidak biasa karena sebelumnya sebagian besar terjadi di Afrika tengah dan barat jelas direktur regional WHO untuk Eropa tersebut.

“Semua kasus baru-baru ini hanya satu yang tidak memiliki riwayat perjalanan yang relevan ke daerah endemik cacar monyet,” tutur Kluge dikutip dari Russian Today.

cacar monyet adalah penyakit yang meninggalkan benjolan khas pada kulit tetapi jarang mengakibatkan kematian telah terdeteksi di AS, Kanada dan Australia serta di Inggris, Prancis, Portugal, Swedia dan negara-negara Eropa lainnya.

Otoritas kesehatan Prancis, Belgia dan Jerman melaporkan infeksi pertama mereka pada hari Jumat (20/05/2022). Di Belgia, tiga kasus cacar monyet yang dikonfirmasi terkait dengan festival fetish di kota Antwerpen.

BACA JUGA:Penyakit Langka Jangkiti Pria Gay di Eropa

Virus langka itu ditemukan di Israel pada hari yang sama pada seorang pria yang kembali dari Eropa Barat, sebagian besar kasus awal cacar monyet terjadi di antara pria gay atau biseksual yang pernah berhubungan seks dengan pria lain.

Kekhawatiran Kluge diteruskan oleh kepala penasihat medis Badan Keamanan Kesehatan Inggris, Susan Hopkins yang memperkirakan peningkatan akan berlanjut dalam beberapa hari mendatang dengan lebih banyak kasus diidentifikasi di komunitas yang lebih luas.

Inggris telah mendaftarkan 20 infeksi cacar monyet, Hopkins mengatakan penyakit ini menyerang pria gay dan biseksual. Dia mendesak orang-orang dalam kelompok itu untuk berhati-hati dan tetap waspada terhadap gejala awal.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: russian today