Rusia Mengusir Puluhan Diplomat Asing

Rusia Mengusir Puluhan Diplomat Asing

Radartasik, Kementerian Luar Negeri Rusia telah menyatakan lusinan diplomat Prancis, Italia dan Spanyol akan diusir sebagai tanggapan atas pengusiran staf diplomatik Rusia dari negara-negara itu.

Kementerian telah memanggil duta besar dari tiga negara untuk menyatakan protes keras atas tindakan " provokatif negara mereka. Sebelumnya pada bulan April, Prancis mengusir 41 orang dari lembaga diplomatik Rusia.

"Langkah ini menyebabkan kerusakan serius pada hubungan Rusia-Prancis dan kerja sama bilateral yang konstruktif," kata kementerian Rusia pada saat itu.

Sebagai tanggapan, Moskow telah mengusir 34 karyawan lembaga diplomatik Prancis. "Mereka diperintahkan untuk meninggalkan wilayah Rusia dalam waktu dua minggu sejak tanggal pengiriman surat yang sesuai kepada Duta Besar," ungkap kementerian Luar Negeri Rusia dikutip dari Russian Today.

Menanggapi pengusiran 27 karyawan staf diplomatik Rusia dari Spanyol, Moskow telah memasukkan sejumlah staf yang sama dari kedutaan Spanyol di Moskow dan konsulat jenderal di St. Petersburg dalam daftar hitam. Mereka harus meninggalkan negara itu dalam waktu seminggu sejak tanggal pengumuman.

BACA JUGA:Putin: Ukraina Telah Menghentikan Pembicaraan Damai

Juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia, Maria Zakharova mengkonfirmasi kepada RIA Novosti pada hari Rabu (18/05/2022) bahwa 24 diplomat Italia juga telah diperintahkan untuk pergi menyusul pengumuman pemerintah Italia pada awal April tentang pengusiran 30 diplomat Rusia.

Baik Prancis dan Italia mengutuk keputusan Moskow, Perdana Menteri Italia, Mario Draghi bahkan menyebut pengusiran itu sebagai tindakan bermusuhan. Dia menekankan pentingnya saluran diplomatik dengan mengatakan: “melalui saluran itulah, jika kita berhasil, perdamaian akan tercapai dan itulah yang kita inginkan.”

Akhir bulan lalu kementerian Luar Negeri Rusia mengungkapkan bahwa sejak peluncuran serangan militer Moskow di Ukraina pada 24 Februari, sekitar 400 diplomat telah diusir dari 28 negara.

Prancis, Spanyol dan banyak negara lain menjelaskan langkah mereka karena pertimbangan keamanan. Rusia memandang pengusiran itu sebagai tindakan tidak bersahabat, atau dalam kata-kata Menteri Luar Negeri Sergey Lavrov, sebagai tindakan tidak sopan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: