Jelang Nataru Harga Kebutuhan Pokok Masih Stabil. Dewan Minta Dinas Terkait Punya Skenario
Reporter:
tiko|
Selasa 14-12-2021,06:00 WIB
Radartasik.com, BANJAR - Jelang perayaan Natal dan Tahun Baru (Nataru) Dinas Koperasi UKM dan Perdagangan (DKUKMP) Kota Banjar terus melakukan pemantauan terhadap harga kebutuhan pokok atau sembako di Pasar Banjar, Senin (13/12/21).
Kepala DKUKMP Kota Banjar Edi Herdianto SSos melalui Kabid Perdagangan Mamat Rahmat SSTP MSi mengatakan, hasil pemantauan harga kebutuhan pokok di Pasar Banjar relatif stabil meski ada kenaikan namun tak terlalu signifikan. "Kalau lonjakan pasti ada, karena sembako merupakan kebutuhan pokok masyarakat," kata dia kepada radartasik.com.
Perkembangan harga barang kebutuhan pokok di Pasar Banjar, untuk harga minyak goreng curah berkisar Rp 19.500 per kilogram. Sedangkan minyak goreng kemasan berkisar sekitar Rp 20 ribu namun tergantung merk.
Harga telur Rp 22 ribu, yang sebelumnya Rp 23 ribu. Sehingga ada penurunan harga. Cabai rawit hijau Rp 55 ribu naik Rp 5 ribu dari sebelumnya Rp 50 ribu per kilogram.
"Untuk cabai rawit merah Rp 78 ribu, naik Rp 7 ribu, yang sebelumnya Rp 70 ribu per kilogramnya. Sedangkan cabe merah kriting dan biasa Rp 40 ribu," imbuhnya.
Sedangkan untuk harga jenis kebutuhan pokok lainnya masih stabil, dan ada juga yang turun. Namun tidak terlalu signifikan.
Salah seorang pedagang, Tata menambahkan, harga kebutuhan pokok saat ini ada yang mengalami kenaikan namun ada juga yang turun dibandingkan sebelumnya. "Untuk harga ayam masih tetap Rp 32 ribu per kilogram, bawang merah dan putih juga sama masih tetap," jelasnya.
Diakuinya, jelang Nataru biasanya ada beberapa jenis kebutuhan pokok yang naik. Dia menduga, faktor cuaca dan panen di daerah lain ikut memengaruhi harga bisa naik atau turun.
Terpisah, Wakil Ketua DPRD Kota Banjar Tri Pamuji menilai, memasuki peringatan Nataru dua hal yang menjadi fokus perhatian. Pertama pengendalian Covid-19 dan lonjakan harga kebutuhan pokok.
"Kebutuhan pokok di pasar tradisional minggu ini belum ada perubahan yang signifikan dibandingkan dengan November kemarin," kata dia.
Kendati begitu, Tri mengingatkan dinas terkait untuk mengantisipasi kemungkinan kurangnya pasokan sembako, agar tidak terjadi lonjakan harga. "Hal itu seiring dengan meningkatnya konsumsi masyarakat dan padatnya lalu lintas, sehingga mengganggu tidak lancarnya pengiriman barang," ujarnya.
Melalui skenario antisipasi segala kemungkinan ini, kebutuhan sembako atau kebutuhan lainnya untuk Kota Banjar bisa terkawal, dan masyarakat tidak kewalahan untuk memenuhi kebutuhan harian. (anto sugiarto/radartasik.com)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: