Atasi Gizi Buruk, Litbangkes Rekomendasikan Konsumsi Sebutir Telur Sehari

Atasi Gizi Buruk, Litbangkes Rekomendasikan Konsumsi Sebutir Telur Sehari

Radartasik.com, GARUT — Tim Penelitian Pengembangan Kesehatan (Litbangkes) Pangandaran memberikan tiga rekomendasi dalam penanganan stunting (gizi buruk) di Kabupaten Garut.

Rekomendasi diberikan usai tim Litbangkes Pangandaran yang dipimpin Rosiana Kali Kulla mengadakan penelitian di Kabupaten Garut selama 10 bulan.

Salah seorang peneliti utama Litbangkes Pangandaran Mara Ipa menyampaikan tiga rekomendasi yang diberikan dalam penanganan dan percepatan penurunan kasus stunting di Kabupaten Garut ini bertajuk policy brief.

Penelitian diadakan di Kelurahan Sukanegla Kecamatan Garut Kota; Desa Wanajaya dan Desa Sindangmekar  Kecamatan Wanaraja pada Februari 2021 hingga  November 2021.

Tiga rekomendasi untuk menurunkan kasus stunting, pertama, pemberdayaan kader kesehatan untuk pendampingan ibu hamil dan ibu balita untuk penyuluhan interpersonal bagi lima rumah tangga. 

Kedua refreshing kader secara berkala dan menyeluruh untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan pendampingan rumah tangga sasaran.

Ketiga, sebutir telur setiap hari merupakan intervensi yang efektif dan terjangkau dalam upaya percepatan penurunan stunting.

Wakil Bupati Garut dr Helmi Budiman mengapresiasi  rekomendasi yang diberikan Tim Litbangkes Pangandaran.

Ia sepakat telur memiliki manfaat yang luar biasa, dimana salah satunya bisa menangani bayi dengan gizi yang kurang ataupun mengalami stunting.

”Ini pengalaman pribadi saya dan saya sangat setuju, jika sebutir telur setiap hari dijadikan upaya percepatan penurunan stunting di Kabupaten Garut. Tentunya karena terjangkau, mudah didapat dan cukup murah, hanya 1.500-2.000 per butir,” katanya.

Ia mengimbau Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Garut melalui Bidang Kesejahteraan Masyarakat mempromosikan kepada masyarakat terkait salah satu upaya percepatan penurunan stunting, yaitu dengan memakan sebutir telur setiap hari selama enam bulan.

”Pada berbagai pihak yang ingin membantu upaya percepatan penurunan stunting adalah dengan memberikan telur pada balita gizi kurang dan stunting bisa melalui Dinas Kesehatan, kecamatan, puskesmas juga desa/kelurahan,” katanya.

Kepala Bidang Kesmas dr Tri Cahya Nugroho mengaku selalu melakukan pendataan melalui metode by name by address, yang mana datanya sudah dikirimkan ke setiap kecamatan pada Oktober 2021.

Tri mengungkapkan hasil penelitian itu akan disosialisasikan secara lebih luas pada Satgas Percepatan Penurunan Stunting Kabupaten Garut. (yna)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: