UMKM Jabar Serap 22 Juta Pekerja
Reporter:
syindi|
Kamis 09-12-2021,09:30 WIB
radartasik.com, BANDUNG — Optimisme menjadi kunci pertama dalam pemulihan ekonomi Jawa Barat 2022. Hal ini diungkapkan Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Jawa Barat Herawanto saat acara Penghargaan Jurnalistik Bank Indonesia (PJBI) 2021 di Hotel Savoy Homann Bandung, Selasa (7/12/2021).
“Ada lima kunci untuk mendorong pemulihan ekonomi Jawa Barat di 2022. Yang pertama, mindset positif terhadap perekonomian. Artinya penting untuk selalu bersikap optimis. Tidak ada optimisme, maka tidak ada gerakan ekonomi,” ujarnya.
Kedua, kata ia, menjaga keberimbangan antara ketersediaan pasokan dan permintaan terutama ketersediaan pasar.
Ketiga yakni dari sisi demand atau permintaan. Daerah bisa mendorong perbaikan daya beli masyarakat utamanya dengan kelancaran penyaluran bantuan sosial (bansos) serta menggerakkan kembali sektor ekonomi.
Selanjutnya keempat dari sisi supply yaitu mendorong bergeraknya kembali sektor-sektor ekonomi utama, termasuk menghidupkan pariwisata yang menjadi sektor berpengaruh luas di perekonomian, dengan secara terukur dengan tetap memperhatikan penerapan protokol kesehatan.
“Menjaga kelancaran proyek investasi agar proyek pembangunan daerah terus berjalan sesuai rencana dan penting sekali untuk mendorong pengembangan UMKM sebagai sumber pertumbuhan ekonomi termasuk di dalamnya adalah sektor ekonomi kreatif,” sambung dia. Terakhir tentunya dengan mempercepat digitalisasi ekonomi terutama pada UMKM.
Ia mengatakan, UMKM memegang peranan penting untuk pertumbuhan ekonomi Jabar di 2022. “Kami berupaya meningkatkan peran UMKM dalam menggerakan digital ekonomi dan green ekonomi di Jabar,” katanya.
Saat ini, BI Jabar mengembangkan 109 klaster UMKM yang tersebar di berbagai pelosok daerah. Terdiri dari 16 jenis produk jasa, di antaranya 38 klaster pangan strategis seperti beras, jagung, sapi, ayam, holtikultura, cabai merah hingga bawang merah.
Lalu, 26 klaster komoditas ekspor khususnya kopi, 3 klaster fesyen dan craft. Ada juga 4 Desa Wisata mulai dari Desa Selasari Pangandaran, Kertayasa Pangandaran, Tamanjaya, Ciletuh Sukabumi. Lalu 38 local economic development yakni UMKM di bidang domba, kelinci, ubi cilembu hingga gula aren.
“Peranan UMKM di Jabar ini penting. UMKM Jabar menduduki posisi kedua di Indonesia dengan pangsa pasar 17,4 persen. Maka ada 11 juta UMKM yang didominasi usaha mikro 89,5 persen,” katanya.
Lanjutnya, penyerapan tenaga kerja UMKM pun sangat besar mencapai 22 juta tenaga kerja, atau 18,6 persen penyerapan tenaga kerja UMKM secara nasional. “Perkiraan dampaknya terhadap pertumbuhan ekonomi Jabar sebesar 43 persen,” jelasnya.
(na)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: