Jelang Nataru Harga Sembako Naik

Jelang Nataru Harga Sembako Naik

radartasik.com, TASIK - Jelang Natal dan Tahun Baru (Nataru) harga sembako di pasar tradisional mengalami kenaikan. Tertinggi terutama pada cabai domba, tepung aci dan minyak goreng.


Pedagang Sembako Pasar Pancasila Heni (51) mengatakan, harga cabai yang dijualnya sudah naik jelang Nataru. Mungkin, salah satu faktornya musim penghujan yang menyebabkan banyak cabai busuk.

”Kali ini cabai domba yang sedang naik. Awalnya penjualan hanya Rp 48.000/kilogram (kg), kini sudah melambung hingga Rp 72.000/kg,” katanya kepada Radar, Senin (6/12/2021).

Tidak hanya cabai, untuk minyak goreng pun belum stabil dan harganya masih tinggi. Sebab untuk minyak goreng curah yang biasanya Rp 12.000/kg, sampai jelang Nataru Rp 19.000/kg.

“Harga minyak goreng curah belum stabil, tergolong masih tinggi. Makanya untuk minyak goreng tidak jualan dulu, dialihkan ke minyak kemasan dulu,” ujarnya.

Senada, Pedagang Sembako Pasar Pancasila Wawa (51) menjelaskan harga naik untuk kebutuhan sembako biasanya setahun dua kali, yakni Ramadan dan menjelang tahun baru.

“Sudah biasa jelang akhir tahun naik harganya, seperti sekarang minyak goreng curah dulu Rp 14.000/kg kini Rp 18.500/kg. Lalu tepung Aci juga sedang naik yang awalnya Rp 7.500/kg kini Rp 9.500/kg,” katanya.

Pedagang Cakwe, Agus (38) menjerit akibat adanya kenaikan harga minyak goreng curah. Sebab biasanya harga minyak goreng dibelinya dengan harga Rp 10.000/kilogram(kg) kini naik jadi Rp 19.000/kg.

“Biasanya juga dapat Rp 10.000/kg, sekarang naiknya tinggi. Karena jadi kebutuhan sehari-hari terpaksa membelinya, sehingga menambah modal,” ujarnya.

Dengan masih tingginya harga minyak goreng tersebut, ia berharap pemerintah segera memberikan solusi. “Saya ingin harganya bisa turun agar tidak merepotkan para pedagang,” katanya.

Sebelumnya, Kabid Ketahanan Pangan, Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan (DKP3) Kota Tasikmalaya Enung Nurteti menyelenggarakan pangan murah di Depo Pasar Ikan dan Kantor DKP3 dari Kamis- Jumat (25-26/11/2021).

“Tujuannya menjaga stabilitas harga pangan jelang Nataru, kita mengadakan gelar pangan murah. Tujuannya agar masyarakat dapat membeli harga pangan pokok strategis dengan harga murah, khusus minyak goreng yang sedang tinggi,” ujarnya kepada Radar, Senin (29/11/2021).

Dalam penyelenggaraan bazar murah ini, pihaknya kerja sama dengan mobil pangan keliling Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan Provinsi Jawa Barat. Dengan menjual beras, minyak goreng, bawang merah, bawang putih dan gula putih.

“Upaya untuk mengendalikan harga pangan di tingkat konsumen, kita menjual pangan strategis dengan miring. Misalnya saja minyak goreng kemasan Rp 19.000/kg, kita menjual Rp 18.500/kg,” katanya.

Dia pun sekaligus menyampaikan jangan sampai berbelanja berlebihan agar stok pangan cukup hingga Nataru. Selain itu, dengan masih mahalnya harga minyak goreng curah lebih tinggi, bisa mengganti dengan minyak goreng kemasan.

Selain itu, dalam kegiatan bazar pasar murah tersebut, melibatkan Toko Tani Indonesia Center (TTIC). Dengan begitu, sangat strategis dalam upaya penyediaan pangan murah berkualitas bagi masyarakat.

“Melalui TTIC harga komoditas pangan bisa murah dan tetap menguntungkan petani,” ujarnya. (riz)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: