Beragam Derita Korban Letusan Gunung Semeru

Beragam Derita Korban Letusan Gunung Semeru

Radartasik.com, LUMAJANG — Letusan Gunung Semeru pada Sabtu (4/12/2021)  menyisakan derita bagi warga Kabupaten Lumajang Provinsi Jawa Timur. Ada yang kehilangan anggota keluarga, ternak, rumah dan listrik sempat mati total.

Dikabarkan, terjangan awan panas Gunung Semeru membuat banyak hewan ternak milik warga mati. Jumlahnya tidak sedikit. Hampir 40 persen hewan ternak milik warga di Desa Sumbermujur Kecamatan Candipuro Kabupaten Lumajang mati terpanggang wedus gembel.

Aan (40), warga Desa Sumbermujur mengatakan dirinya beruntung lantaran hewan ternaknya sebagian masih selamat.

”Ada sebagian kambing milik saya yang masih hidup, tetapi ada juga yang mati,” ucapnya (5/12/2021). 

Menurut dia, ternaknya yang masih hidup terselematkan karena berada di kandang panggung. Sehingga, tidak langsung terkena awan panas Gunung Semeru.

Namun ada juga kambing yang mati karena sengaja dilepas. Total dari 15 kambing, delapan di antaranya yang masih selamat.

Budat (50), warga setempat lain yang memiliki sapi mengatakan kondisinya tidak jauh berbeda.

”Sapi yang besar masih hidup, tetapi anak-anaknya yang kecil banyak yang mati,” ucapnya.

Listrik Sempat Padam

Puluhan ribu warga Lumajang mengalami listrik mati akibat dampak erupsi Gunung Semeru, Sabtu (4/12/2021).

PLN mencatat ada sebanyak 30.523 pelanggan yang terdampak karena di bawah naungan 112 gardu pada Penyulang Pronojiwo yang menjadi bagian dari PLN ULP Tempeh.

Senior Manajer Komunikasi dan Umum PLN Unit Induk Distribusi Jatim A Rasyid Naja mengatakan dari jumlah puluhan ribu pelanggan yang terdampak, 7.508 rumah sudah menyala listriknya.

”Pascaletusan kami sudah mengamankan suplai listrik di wilayah Kabupaten Lumajang sebanyak 30 gardu,” kata Rasyid.

Namun, akses menuju lokasi masih tertutup akibat patahnya jembatan Perak di Pronojiwo.

Pihaknya masih berusaha mengamankan pasokan listrik bagi warga yang terdampak saat akses kembali dibuka nantinya.

”Tentunya kami tetap mengutamakan dan keselamatan dan keamanan seluruh personel dan berkoordinasi dengan BPBD serta TNI Polri,” ujar dia.

Rasyid mengimbau apabila ada potensi bahaya ketenagalistrikan, warga bisa melapor ke PLN Mobil dan PLN 123.

Laporan Penambang Hilang

Sebanyak sepuluh orang sempat dilaporkan hilang dalam peristiwa erupsi Gunung Semeru, Sabtu (4/12/2021). 

Mereka merupakan penambang pasir dan pekerja perusahaan tambang di wilayah setempat.

Wakil Bupati Lumajang Indah Amperawati Masdar mengatakan dari jumlah itu dua orang di antaranya merupakan penambang pasir di Dusun Kampung Renteng Desa Sumberwuluh Kecamatan Candipuro. 

”Ada dua orang yang hilang sampai sekarang belum ditemukan,” kata Indah, Sabtu (4/12/2021) malam. 

Sebanyak delapan orang lainnya yang juga dilaporkan hilang kabarnya terjebak di kantor perusahaan tambang pasir yang lokasinya tak jauh dari sana.

”Kami tidak bisa menghubungi karena handphone-nya tidak bisa dihubungi,” ujar dia.

Menurut Indah, para pekerja tambang itu sempat berkomunikasi dengan petugas sore. Namun, saat ini mereka kehilangan kontak.

”Sore sempat mengirimkan video, minta tolong dibantu, tetapi petugas BPBD dan relawan tidak bisa mengevakuasi karena lahar panas sudah di sana,” jelasnya.

Pihaknya akan melanjutkan evakuasi menunggu lahar tersebut surut. ”Mudah-mudahan mereka masih selamat,” ujar Indah. (mcr12/jpnn/lan)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: