Minyak Mahal Ibu-ibu Curhat ke Dewan

Minyak Mahal Ibu-ibu Curhat ke Dewan

radartasik.com, INDIHIANG — Perkumpulan Perempuan Wirausaha Indonesia (Perwira) Kota Tasikmalaya mendatangi gedung wakil rakyat. Mereka mengeluhkan fluktuasi harga minyak goreng yang kian melambung pesat setiap pekan.


Minyak goreng bagi kalangan ibu-ibu merupakan kebutuhan pokok untuk memasak di rumah. Apalagi, bagi mereka yang berwirausaha di bidang kuliner, makanan olahan serta lain sebagainya, sangat terdampak kenaikan harga tersebut.

“Kenaikannya sangat signifikan, para pegiat usaha sudah menjerit. Maka kita sampaikan itu ke DPRD sebagai jembatan aspirasi masyarakat,” tutur Ketua Perwira Kota Tasikmalaya Dra Sri Supriatiningsih, usai audiensi di Ruang Banggar DPRD Kota Tasikmalaya, Jumat (3/12/2021).

Menurut dia, harga per Jumat 3 Desember saja, di pasaran minyak curah sudah tembus di angka Rp 20 ribu per liternya.

Minyak kemasan ukuran besar yang biasanya seharga Rp 165 ribu, tembus di angka Rp 223 ribu per jerigen. “Rate harga per hari ini sudah masuk di angka tertinggi, nyaris ada yang 100 persen kami cek di lapangan, dibanding harga saat kondisi normal,” keluh Sri.

Pihaknya mengaku bingung, ketika biaya produksi terpaksa naik lantaran harga minyak yang merupakan bahan pokok dalam berwirausaha terlampau tinggi. Tidak bisa secara otomatis meningkatkan harga jual barang dagangan.

“Kita sulit sesuaikan harga, kalau jual dinaikan customer keberatan, kalau tetap ya marjin bisa tipis bahkan habis. Maka kami butuh solusi, melalui wakil rakyat untuk dirumuskan bersama eksekutif,” harapnya.

Sri menambahkan DPRD menjanjikan waktu dekat ini akan menindaklanjuti persoalan tersebut bersama stakeholder terkait. Mencari formulasi bahkan solusi terbaik untuk mengurai benang kusut persoalan naiknya harga minyak goreng di pasaran.

“Supaya perekonomian kita yang mau bangkit ini tidak terkendala hal-hal semacam biaya produksi yang membengkak, cost lain sebagainya bisa ditekan agar roda ekonomi bergerak masif,” kata dia.

Ketua Komisi II DPRD Kota Tasikmalaya Andi Warsandi mengakui kenaikan harga minyak goreng belakangan ini sudah terbilang tidak wajar. Selama beberapa bulan harga yang merangkak naik tak kunjung turun mendekati stabil.

“Itu berimbas terhadap cost produksi dan kendala penjualan dalam menentukan harga komoditas. Apalagi mereka usahawan mikro dalam membuat makanan olahan dan lain-lain, tentu berimbas,” ungkapnya prihatin.

Politisi Gerindra itu akan berdiskusi dengan eksekutif dalam merespons gejolak di masyarakat khususnya kalangan ibu-ibu. Bersama dinas terkait, pihaknya akan menelaah dan mencari solusi terbaik.

“Meski ini dialami se-Indonesia, tetapi kita lihat dulu seperti apa konstalasi di daerah minimal ada solusi agar masyarakat yang sudah mulai bergeliat ini ya tidak lagi diberi kendala lainnya dalam mengatrol perekonomian,” harap Andi. (igi)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: