UPK Terus Berinovasi Kembangkan Usaha

UPK Terus Berinovasi Kembangkan Usaha

radartasik.com, SINGAPARNA — Asep Septuna kembali terpilih sebagai ketua Asosiasi Unit Pengelola Kegiatan (UPK) Dana Amanah Pemberdayaan Masyarakat (DAPM) Kabupaten Tasikmalaya periode 2021-2026 pada musyawarah daerah (musda) ke-II yang digelar di Hotel Grand Metro 19-21 Oktober 2021.


Hasil dari musyawarah tersebut, ditetapkan kepengurusan yakni Ketua Asosiasi UPK Kabupaten Tasikmalaya Asep Septuna ST, Wakil Ketua Yedi Gunawan ST, Sekretaris Dede Yana Juanda MM, Wakil Sekretaris Tria Sutriana SIP, Bendahara Yogi R Prayogo SIP dan Wakil Bendaraha Enok Liana Rosliana SIP.

Ketua Asosiasi UPK Kabupaten Tasikmalaya Asep Septuna mengatakan, sebagai bentuk pertanggungjawaban pengurus pada Musda ke-I yang dilaksanakan di Batu Raden, Jawa Tengah dilaksanakannya Musda ke-II, termasuk pemilihan kepengurusan baru.

“Kemarin kita sudah melakukan Musda ke-II dengan agenda laporan pertanggungjawaban berikut pemilihan pengurus yang baru. Periode selanjutnya saya diberikan amanah kembali oleh teman-teman untuk kembali memegang asosiasi,” kata Asep, kepada Radar, Selasa (30/11/2021).

Setelah dilakukannya pemilihan kepengurusan, lanjut dia, pihaknya juga sudah menyusun program rencana kerja untuk lima tahun ke depan.

“Ke depannya dengan kepengurusan baru ini asosiasi UPK akan semakin solid dan berkembang serta bermanfaat bagi teman-teman di kecamatan,” harapnya.

“Kemudian UPK di tingkat kecamatan juga bisa merasakan terbantu atau terkondisikan oleh DPD. Kemudian kegiatan UPK lebih terarah dan terukur,” kata dia, menambahkan.

Lanjut dia, selain terus berinovasi juga akan menggencarkan bantuan sosial (bansos) kepada masyarakat yang membutuhkan. Sudah dua tahun terakhir ini kita berlakukan 2,5 persen di setiap UPK kecamatan yang disetorkan atau dikumpulkan ke asosiasi dan kemudian didistribusikan ke berbagai daerah.

“Alhamdulillah bantuan sosial ini gebyarnya kita bisa menyumbang sampai ke NTB, Palu, banjir bandang Bogor, Kalimantan Selatan atau bantuan skala besar lainnya dan ke depan ini akan semakin ditingkatkan, sehingga dana atau bantuan sosial ini tidak hanya dinikmati oleh masyarakat Tasik, tapi luar daerah juga,” paparnya.

Kemudian, lanjut Asep, dari sisi pengembangan pengelolaan dana sosial ini bisa terus dilakukan inovasi oleh setiap UPK. Sehingga tidak selalu fokus kepada kredit atau pinjaman, tapi bisa membuka bidang usaha lain yang berpotensi.

“Kalau fokus pada satu bidang usaha, ketika ada persoalan seperti pandemi ini imbasnya sangat luar biasa. Berbeda jika mempunyai bidang usaha lain, dampaknya terhadap pengembangan di UPK itu sendiri. Kemudian kalau akan membuat usaha harus ditempuh prosedur normatifnya,” kata dia, menjelaskan.

Lanjut dia, sebagai contoh di UPK Jatiwaras yang dipimpinnya terus berinovasi dengan mendirikan perseroan terbatas (PT) untuk membuka bidang usaha lain. Sehingga ke depannya dalam operasional UPK tidak selalu mengandalkan jasa dari kredit kelompok, tapi disuplai dari penghasilan PT.

“Sehingga, cepat atau lambat nanti yang namanya jasa dari kredit kelompok bisa semakin menurun atau bahkan tidak ada, ketika usaha lainnya berjalan dan berkembang dengan baik,” kata dia, menjelaskan.

“Bidang usaha yang akan dilakukan di UPK Jatiwaras adalah Pertamina Desa (Pertades) yang langsung dari BP migas atau Pertaminan, itu sesuai dengan instruks presiden. Saya sudah melakukan survei dan pemetaan pangsa pasar, termasuk simulasi keuntungan dengan banyaknya potensi penjual bensin eceran. Setelah dihitung dengan potensi itu penghasilan bisa mencapai Rp 165 juta per bulan, itu belum dihitung dengan pembeli yang melintas,” kata dia, menambahkan. (dik)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: