Pawang Hujan Jokowi di Mandalika Lapor ke Polisi, Mengapa?
Reporter:
ocean|
Selasa 23-11-2021,14:30 WIB
Radartasik.com, LOMBOK TENGAH — Damai Santoso alias Amaq Daud mendatangi Polres Lombok Tengah, Senin (22/11/2021). Ia membuat laporan polisi lantaran tidak tahan diolok-olok di media sosial.
Warga Dusun Sangkung, Desa Bangket Parak itu disebut-sebut sebagai pawang hujan dan dikaitkan saat event World Superbike 2021 di Sirkuit Mandalika.
Selayaknya pawang hujan, Damai diyakini mampu menghalangi turunnya hujan atau setidak-tidaknya memindahkan hujan agar tak turun di lokasi yang dihajatkan.
Namun, kenyataannya hujan lebat mengguyur area sirkuit dan sekitarnya saat event WSBK Mandalika. Sehingga di salah satu unggahan akun @leekuwangso tampak menyudutkan Damai.
Bahkan, unggahan @leekuwangso yang menampilkan foto diri Damai dibanjiri komentar yang menyakitkan hati.
Oleh karena itu, Damai memilih jalur hukum untuk mengatasi persoalannya. Dia melaporkan akun tersebut ke Polres Lombok Tengah, kemarin (22/11/2021).
Damai menganggap akun tersebut telah mencemarkan nama baiknya. Apalagi, banyak komentar kemudian yang mengunggah Damai saat bersama Presiden Joko Widodo.
Terkait foto dengan presiden, Damai memang mengaku pernah diminta bantuan sebagai pawang hujan. Namun, tidak untuk event WSBK melainkan saat kedatangan Presiden Jokowi.
”Kata-kata yang mencemarkan nama baik saya seperti; the traditional rain controller not working at #WorldSBK dan hujan badai guyur Sirkuit Mandalika, balapan pertama world not working alias enggak bekerja. Dilampirkan dengan foto saya waktu kedatangan bapak Presiden RI Joko Widodo hari Jumat,” ungkap Damai saat ditemui di Polres Lombok Tengah.
Atas unggahan tersebut, terlapor dianggap telah menjatuhkan harga diri dan telah menghina serta melecehkan serta merusak nama baik Damai.
Dia menyebut dirinya dan keluarga yang lain tidak pernah diundang pihak ITDC maupun MGPA sebagai pawang hujan saat WSBK berlangsung, kecuali pada waktu kedatangan Presiden RI ke Sirkuit Mandalika.
”Makanya saya datang melaporkan permasalahan ini dengan harapan bapak Kapolres Lombok Tengah untuk membantu menyelesaikan perkara penghinaan, pelecehan serta pencemaran nama baik saya di media sosial,” tegasnya.
”Beberapa kali presiden datang, alhamdulillah tidak pernah ada hujan karena Tuhan yang menentukan. Kami hanya sebagai syarat atau perantara saja karena yang menentukan adalah Tuhan,” terang Damai.
Dia menyayangkan melihat berbagai komentar yang menganggap pawang hujan tidak bekerja maksimal dengan mencantumkan foto dirinya.
Padahal foto yang beredar bukan saat event WSBK, akhir pekan lalu, tetapi saat kedatangan presiden Jokowi.
Sementara itu, Kanit 1 SPKT Polres Lombok Tengah Ipda Supardi menyatakan sudah menerima dan sedang menindaklanjuti laporan tersebut.
”Laporannya sudah kami terima. Tinggal kami tindak lanjut untuk kami sampaikan ke pimpinan,” pungkas Ipda Supardi. (met/radarlombok)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: