Telat Setor Data Vaksinasi Lansia, Kota Tasik Betah PPKM Level 3, Kadinkes : Minggu Depan Level 2
Reporter:
radi|
Rabu 17-11-2021,15:50 WIB
Radartasik.com, KOTA TASIK — Hingga saat ini Pemerintah Kota Tasikmalaya masih menerapkan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 3. Padahal sesuai ketentuan, jika capaian vaksinasi untuk kelompok lansia sudah melebihi target 40 persen, maka stasusnya bisa jadi Level 2.
Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Tasikmalaya hingga Rabu (17/11/21) ini vaksinasi Covid-19 untuk mkelompok lansia telah mencapai 44,19 persen atau 25.863 lansia.
Menanggapi belum berubahnya status PPKM di Kota Tasikmalaya tersebut, Kepala Dinkes (Kadinkes) Uus Supangat menduga belum “naiknya” level PPKM Kota Tasik dari 3 ke 2 kemungkinan diakibatkan telatnya penyetoran data. Karena pemerintah pusat dalam menentukan naik atau tidak level PPKM itu dilakukan pada hari Sabtu.
"Sementara kan kita baru Minggu (14/11/21,red) memenuhi targetnya. Sabtu (13/11/21,red) kita masih baru mencapai 38,95 persen capian vaksinasi lansianya," katanya kepada radartasik.com.
"Mungkin Sabtu yang diambil datanya oleh pusat untuk evaluasi PPKM-nya. Hasil assement Minggu kan harusnya kita sudah di level 2 memang. Ya kita telat sehari makanya masih di level 3," sambungnya.
Kendati demikian, Uus menjamin pada evaluasi PPKM minggu ini, Kota Tasikmalaya masuk ke PPPM level 2.
"Ya kita tinggal melakukan penguatan dengan Satgas Kecamatan agar terus terkejar target selanjutnya menuju level 1. Dengan total capaian harus 75 persen vaksinasi untuk semua kelompok," terangnya.
Kadinkes Uus Supangat
Guna mempercepat capaian vaksinasi ini khususnya lansia yang kerap kesulitan, tim Satgas Penanganan Covid-19 telah kerjasama dengan Disdukcapil untuk mendata siapa saja lansia yang belum divaksin.
"Karena data vaksinasi kan by name by adress. Jadi nanti kita sasar dengan strategi yang disampaikan saat rakor di AP beberapa waktu lalu. Penguatan di kecamatan dan kelurahan kerjasama dengan TNI-Polri dan kita turunkan tim tracer kunjungan serta penyuluhan ke rumah lansia yang belum divaksin," paparnya.
Sementara itu, Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes, Asep Hendra Hendriana menambahkan, guna mencapai 75 persen semua kelompok masyarakat sudah divaksin, pihaknya tetap melakukan strategi yang sama dengan sebelumnya.
"Strategi kita tetap sama ya. Dengan cara dijemput, diantar atau digendong. Tak ada strategi lain. Hanya itu saja. Tapi permasalahannya dari yang dijemput itu tak 100 persen disuntik. Hanya 50 persennya saja," ujarnya.
Ditanya mengapa hanya 50 persen saja dari yang dijemput itu disuntik, Asep mengatakan karena tak semua lansia lolos pemeriksaan kondisi kesehatannya.
Di sisi lain Asep bersyukur karena hingga kini vaksiansi untuk kelompok umum masih tinggi minatnya. Oleh karena kegiatan vaksinasi hampir tidak pernah berhenti setiap harinya termasuk Sabtu dan Minggu.
"Kita tak kendorkan ya. Tetap buka sentra vaksinasi di lokasi-lokasi pelayanan kesehatan. Tinggal sekarang itu menggerakan lintas sektor, seperti lurah dan camat agar cepat melakukan percepatan vaksinasinya," jelasnya.
"Per hari rata-rata kita bisa sampai 5000 orang yang divaksin. Kalau lagi sedikit paling 2000. Tapi setiap hari selalu ada. Ya mudah-mudahan bisa lebih cepat lagi kalau lurah dan RW-nya bawa banyak sasaran," pungkasnya. (rezza rizaldi / radartasik.com)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: