Pemkot Tasik Optimis Lahan Tol Dibebaskan Tahun Depan
Reporter:
syindi|
Kamis 11-11-2021,09:00 WIB
radartasik.com, TASIK - Terancamnya pembangunan tol dari arah Bandung menuju Tasikmalaya ditangguhkan, belum diketahui secara pasti Pemerintah Kota Tasikmalaya. Sebab, berdasarkan informasi resmi terakhir yang diterima proyek jalur bebas hambatan tersebut dilaksanakan secara bertahap.
Wali Kota Tasikmalaya H Muhammad Yusuf menuturkan pihaknya belum menerima informasi resmi, perkembangan pembangunan tol yang sementara diberi nama Cigatas (Cileunyi-Garut-Tasikmalaya). Hanya saja, kata dia, pembebasan lahan di wilayah Tasikmalaya yang akan digunakan sebagai lintasan tidak dibebaskan tahun ini.
“Soal tol ditangguhkan kami belum terima informasi resminya. Kalau pembebasan lahan Tasikmalaya memang belum dilakukan di tahun ini,” ujar Yusuf usai tabur bunga di Taman Makam Pahlawan, Rabu (10/11/2021).
Menurut dia, pembangunan tol di Jawa Barat Selatan merupakan Program Strategis Nasional. Tentunya, analisa Yusuf, kegiatan itu menjadi fokus dan konsentrasi pemerintah pusat supaya direalisasikan meski secara bertahap.
“Ibarat kita di daerah, memiliki program prioritas pada RPJMD tentu kan diupayakan supaya targetnya terkejar. Jadi kita optimis ke Tasikmalaya dari Bandung, tol akan dibangun dan informasi terakhir juga tidak ada perubahan,” ujarnya menegaskan.
Masyarakat di Priangan Timur, lanjut Yusuf, sudah menantikan tersentuh akses bebas hambatan. Dimana dalam memobilitasi hasil produksi atau komoditas, kehadiran tol bisa menekan cost dan mengefektifkan waktu perjalanan.
Sejumlah pemerintah daerah di Priangan Timur pun, kata dia, sudah menyiapkan kehadiran tol itu lewat berbagai strategi dan pemetaan daerah.
“Karena tol itu sudah jadi harapan masyarakat kita, Garut, dan Ciamis, Mudah-mudahan tidak terkendala. Di Bandung-Garut kan sedang berjalan pembebasan. Sementara untuk Tasik tahun depan pembebasannya, semoga tidak ada perubahan,” harap Yusuf.
Ia optimis lantaran proyek berskala nasional ini digarap pihak ketiga. Bahkan, kata dia, triliunan rupiah nominal untuk membiayai pengerjaannya sudah tersedia di pemerintah pusat.
“Maka dari itu saya optimis. Pemkot juga sudah menyiapkan sejak jauh-jauh hari menyambut hadirnya tol dengan beragam program kebijakan agar itu bisa dimanfaatkan sebaik mungkin masyarakat,” papar dia.
Sejak jauh-jauh hari, kata dia, Pemkot berupaya melanjutkan pembangunan di lingkar utara, sebagai jalur penunjang ketika exit tol di Jalan Gubernur Sewaka efektif beroperasi. Menekan risiko kemacetan di pusat kota, apabila kendaraan dari arah Bandung masif bergerak ke daerah.
“Termasuk kita juga mereview tata ruang kota, sebagai respons menyongsong adanya tol dengan sejumlah penyesuaian pola ruang yang berimplikasi terhadap kawasan-kawasan atau zonasi pembangunan nantinya,” kata Yusuf menjelaskan.
Seperti diketahui, antusias masyarakat untuk menyambut dibangunnya jalan tol yang melintas di Tasikmalaya tampaknya harus dipendam dulu. Pasalnya, pembangunan jalan bebas hambatan itu disinyalir mengalami penundaan di wilayah Tasikmalaya.
Dari informasi yang dihimpun Radar, ada perubahan rencana pembangunan tol Cileunyi-Garut-Tasikmalaya (Cigatas). Khususnya untuk wilayah Tasikmalaya yang diprediksi mengalami penundaan.
Saat dikonfirmasi, Wakil Gubernur Jawa Barat, H Uu Ruzhanul Ulum tidak mengamini atau pun membantah informasi tersebut. Dia khawatir salah memberikan pernyataan yang berdampak negatif.
“Saya belum bisa menjawab secara spesifik soal itu (penundaan jalan tol ke wilayah Tasikmalaya, Red),” ungkapnya saat dihubungi Radar, Selasa (9/11/2021).
Ada pun perkembangan prosesnya saat ini masih pembebasan lahan. Namun masih di wilayah Bandung sebagai titik awal jalur tol. “Kegiatan pembangunan jalan tol di Bandung ke Gedebage sedang dilaksanakan,” ucapnya.
Pembangunan tol itu pun, kata Uu, sudah dimasukkan ke dalam Peraturan Presiden Nomor 87 Tahun 2021 tentang pengembangan Jawa Barat. Dimana, Jawa Barat mendapat intervensi dana sekitar Rp 400 triliun untuk pemerataan pembangunan. “Jadi tinggal menunggu waktu,” katanya.
Diakui Uu, proses pembangunan jalan tol ini memerlukan waktu yang cukup panjang. Terlebih untuk sampai ke wilayah Tasikmalaya yang diprediksi baru terlaksana pada tahun 2024 mendatang. “Masih jauh, 2024 lah,” terangnya.
Pada prinsipnya, kata Uu, pemerintah ingin pembangunan ini bisa berjalan dengan lancar. Maka warga diminta tidak mematok harga seenaknya di luar Nilai Jual Objek pajak (NJOP).
“Sehingga tidak terulang kembali seperti pembangunan tol Cisumdawu yang 11 tahun belum selesai, atau Bocimi yang baru selesai 22 tahun,” katanya.
Mengingat proses pembebasan lahan yang dilakukan secara bertahap, bisa jadi memakan waktu yang lama. Dalam hal ini warga jangan malah menjual tanahnya ke calo atau sejenisnya apalagi dengan harga murah. “Jangan sampai tertipu dengan cukong-cukong tanah, apalagi sekarang sedang butuh duit cepat,” terangnya.
(igi/rga)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: