ANBK Mendorong Siswa Melek Teknologi

ANBK Mendorong Siswa Melek Teknologi

radartasik.com, TASIK - Beberapa sekolah dasar (SD) di Kota Tasikmalaya memberikan kesan positif dalam pelaksanaan Asesmen Nasional Berbasis Komputer (ANBK) yang akan digelar 15-25 November 2021. ANBK bisa meningkatkan mutu pendidikan dan melek teknologi informasi dan komunikasi (TIK).


Kepala SDN Sangkali H Asep Topan Hidayat SPd mengatakan, sekolahnya melaksanakan ANBK online pada 15-16 November secara mandiri. Untuk pelaksanaan ANBK mandiri ini, diperlukan perjuangan untuk memenuhi sarana dan perlengkapannya yakni dengan penambahan jaringan menjadi 50 Mbps dan menyiapkan sembilan unit laptop.

“Kita mengusahakan untuk memiliki sarana TIK yang lengkap agar dapat ANBK mandiri. Dengan begitu tidak memberatkan sekolah lain dan anak-anak bisa fokus belajar TIK,” katanya kepada Radar, Senin (8/11/2021).

Manfaatnya lainnya, lanjut ia, ANBK ini untuk mengukur mutu pendidikan. Artinya sebagai tolok ukur kemampuan anak dalam pembelajaran.

“Melalui sampel kelas 5 dari 68 siswa, diambil setengahnya mengikuti ANBK untuk mengukur kualitas proses belajar-mengajar dan iklim yang mendukung pembelajaran,” ujarnya.

Kepala SDN Tugu 2 Sri Mulyani SPd mengaku siap melaksanakan ANBK dari 15-16 November dengan mengikutsertakan kelas 5 sebanyak 23 siswa.

Tentunya dengan membekali siswa lewat bimbingan guru kelas dengan latihan-latihan soal asesmen kompetensi minimum (AKM) tentang literasi, numerasi dan survei karakater. Kemudian, secara mandiri siswa belajar di rumah.

“Soal kebanyakan sesuai penerapan kehidupan sehari-hari yang ada di lingkungan sekolah, keluarga atau sosial. Saya meminta siswa terus berlatih sehingga sukses dalam mengerjakan soal ANBK,” katanya.

Setelah mengamati soal ANBK siswa saat simulasi dan gladi bersih, kata ia, ternyata lumayan membutuhkan kejelian dan kecerA­matan sisA­wa dalam membaca.

“Soal kemarin saya liat literasi yang diperhatikan, sebab butuh fokus anak-anak dalam membaca,” ujarnya.

Untuk itu, dia sepakat adanya ANBK untuk melatih literasi, numerasi, dan karakter siswa. Kemudian ANBK ini bagus untuk membiasakan siswa belajar TIK.

“ANBK mampu memberikan pemahaman literasi, numerasi, karekter sesuai dengan keadaan kehidupan sehari-hari dan kemahiran siswa dalam melek TIK,” katanya.

Namun di sisi lain, pihaknya belum siap menyelenggarakan secara mandiri, karena sekolah kurang memenuhi sarana TIK. Dengan begitu dalam penyelenggaraan ANBK terpaksa menumpang ke SMPN 8 Kota Tasikmalaya.

“Karena pelaksanaan ANBK baru, jadi sekolah belum memiliki kesiapan yang cukup dalam memfasilitasi sarana TIK. Ditambah fasilitas jaringan belum memenuhi standar yakni baru 10 Mbps yang seharusnya 12 Mbps stabil,” ujarnya.

Lanjutnya, ketika membeli perangkat TIK mempunyai keterbatasan dalam pengelolaan bantuan operasional sekolah (BOS), karena harus sesuai dengan rencana kegiatan dan anggaran sekolah (RKAS).

“Tahun ini kita tidak memasukkan pengadaan pembelian TIK. Insya Allah di tahun depan,” katanya.

Dia punya impian, agar tahun depan bisa melakukan ANBK secara mandiri. Dengan mengusahakan minimal memiliki perangkat TIK sebanyak 7 unit laptop. “Kita tahun depan berusaha mandiri untuk mengikuti program dari Kemendikbud Ristek,” ujarnya.

Sebelumnya, sebanyak 129 SD negeri dan swasta di Kota Tasikmalaya akan melaksanakan Asesmen Nasional Berbasis Komputer (ANBK) secara menumpang, karena belum mempunyai sarana-prasarana laboratorium komputer. Itu dari jumlah SD se-Kota Tasikmalaya 233 sekolah.

Untuk menuju kesiapan ANBK SD di Kota Tasikmalaya akan melaksanakan simulasi kembali pada 18-19 Oktober dan gladi bersih pada 25 Oktober- 4 November. Tujuannya agar adanya kesiapan pelaksanaan ANBK.

“Ada sebanyak 129 SD negeri dan swasta yang menumpang kegiatan ANBK 2021. Itu karena sekolah tersebut memiliki keterbatasan sarana dan prasarana (sarpras) komputer atau laptop,” kata Koordinator Teknis ANBK SD Dinas Pendidikan Kota Tasikmalaya Cucu Rosa Risanitra kepada Radar, Jumat (8/10/2021).

Untuk 129 SD tersebut, lanjutnya, mereka menumpang ke sekolah jarak terdekat yang memiliki fasilitas sapras seperti ke MA, SMK, SMA, MTs dan SMP.

“Pada umumnya sekolah yang menumpang saat gladi bersih hingga pelaksanaan ANBK biasa ke sekolah terdekat yang memiliki fasilitas lengkap dalam teknologi informasi dan komunikasi,” ujarnya.

Mengingat masih banyak keterbatasan Sapras komputer atau laptop di tingkat SD, makanya hanya 110 SD negeri dan swasta mengambil pelaksanaan ANBK secara mandiri.

“SD yang bisa ditumpangi sangat minim hanya dua sekolah yaitu SDN 1 Cibunigeulis dan SDN Cicariu,” katanya. (riz)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: