Pelajar yang Ditelan Ombak di Pangandaran Belum Ditemukan

Pelajar yang Ditelan Ombak di Pangandaran Belum Ditemukan

Radartasik.com, PANGANDARAN — Muhamad Usamah Salahudin (13), pelajar asal Kota Banjar yang hilang terseret ombak laut di Pantai Karapyak Desa Bagolo Kecamatan Kalipucang Kabupaten Pangandaran, Minggu (31/10/2021) pukul 13.00, belum ditemukan hingga Senin (01/11/2021).

Padahal, Tim gabungan dari Basarnas dan Tagana Kabupaten Pangandaran, Satpolair Polres Ciamis serta Pos Angkatan Laut Pangandaran sudah melakukan pencarian korban sejak Senin (01/11/21) siang.



Kanit SAR Basarnas Kabupaten Pangandaran Edwin mengatakan pihaknya bersama tim gabungan kembali melakukan pencarian dengan menyisir menggunakan perahu katir atau jukung.

”Perahu katir atau jukung dari Basarnas Pangandaran maupun SAR Barakuda dibantu juga oleh Satpolair Polres Ciamis dan Pos Angkatan Laut Pangandaran,” kata dia kepada radartasik.com melalui telepon.

Edwin menjelaskan tim gabungan melakukan penyisiran dari lokasi Muhamad Usamah Salahudin hingga sejauh satu kilometer. Karena diduga korban belum selamat masih di bawah air laut.

Dirinya menegaskan tim gabungan melakukan pencarian dari atas perahu lantaran untuk penyelaman ke dasar laut tidak direkomendasikan. ”Karena arus dan gelombang sangat tinggi dan arus bawah air juga sangat cepat,” tegasnya. 

Menurut dia, di hari pertama kejadian cuaca sempat tidak mendukung lantaran hujan dan ada petir. Sehingga, sekitar pukul 17.30 pencarian korban dihentikan sementara.

Edwin menjelaskan pencarian dilanjutkan pencarian hari ini dan cuaca mendukung sehingga dilakukan penyisiran.

Pihaknya juga menginformasikan ke para nelayan jika menemukan harap lapor ke Basarnas Pangandaran.

”Sesuai SOP (standar operasional prosedur), kita akan melakukan pencarian hingga tujuh hari ke depan. Ditemukan atau tidaknya korban. Tapi mudah-mudahan bisa ditemukan,” kata dia. 

Dia berharap dan menghimbau agar wisatawan lebih safety dan antisipasi saat bermain di pantai karena Pantai Karapyak tidak perbolehkan untuk bermain air atau berenang. 

Bibi korban, Desi mengaku pasrah dengan kejadian tersebut karena pihak keluarga menganggap musibah. Terlebih sebelum kejadian, orang tua sudah mengingatkan anaknya agar tidak bermain di air laut.

”Niatnya main ke Pantai Karapyak mau botram. Saat itu korban sedang makan di atas (sisi pantai), dan mereka ditinggal orang tuanya pergi ke masjid hendak salat,” jelasnya.

Lanjut dia, anak kemungkinan melihat sedang tidak ada air atau sedang lagi surut. Mereka berdua bermain di air laut. Mereka berdua terus maju ke depan hingga akhirnya tiba-tiba datang ombak sehingga menyeret ke tengah laut.

”Saya tidak ikut, cuma pas kejadian langsung ke Pantai Karapyak. Ini juga pada di sini semua (pihak keluarga),” tutur dia.

Pihak keluarga berharap korban bisa selamat. Kalaupun tidak, asal jenazahnya bisa diketemukan.

Sebelumnya diberitakan, dua pelajar terseret arus laut di Pantai Karapyak Desa Bagolo Kecamatan Kalipucang Kabupaten Pangandaran, Minggu (31/10/2021) pukul 13.00.

Informasi dari Taruna Siaga Bencana (Tagana) Kabupaten Pangandaran, kedua pelajar merupakan warga RT 002 RW 003 Desa/Kecamatan Pataruman Kota Banjar.

Jakasiah Fajar (9) berhasil diselamatkan. Sedangkan Muhamad Usamah Salahudin (13) belum ditemukan. 

Kapolsek Kalipucang Iptu Iman Sudirman menjelaskan keduanya berenang di pantai saat itu. Salah seorang warga sempat memperingatkan keduanya untuk tidak melakukan aktivitas berenang di sana.

”Saat itu orang tua korban sedang melaksanakan salat zuhur,” ujarnya kepada Radar, Minggu (31/10/2021).

Menurut kapolsek, keduanya terseret arus hingga ke tengah. Warga sempat melihat kedua korban mengacungkan tangan minta pertolongan. ”Keduanya teriak minta tolong,” tuturnya.

Iman menambahkan pencarian dihentikan pas magrib karena hujan turun cukup deras. ”Pencarian dilanjutkan besok (hari ini, Red),” jelasnya. (anto sugiarto / radartasik.com)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: