Ekonomi Keumatan Dongkrak Daya Beli Masyarakat

Ekonomi Keumatan Dongkrak Daya Beli Masyarakat

radartasik.com, TASIK - Dampak pandemi Covid-19 terhadap perekonomian nasional sangat terasa. Untuk itu perlu peran strategis seluruh eleman masyarakat dalam mendorong percepatan dan efektivitas pemulihan ekonomi daerah yang berdampak nasional.


Salah satunya dengan melakukan pemberdayaan usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) melalui metode ekonomi keumatan.

Hal ini disampaikan Kepala Lembaga Ekonomi Keumatan Kota Tasikmalaya KH Wawan Nawawi MA kepada Radar di MA Plus Keterampilan Al Amin Kota Tasikmalaya, Kamis (28/10/2021).

Selama ini Lembaga Ekonomi Keumatan Kota Tasikmalaya membantu usaha masyarakat kecil dengan menyediakan permodalan usaha warung berupa sembako dan kebutuhan rumah tangga. Bantuan modal ini dalam bentuk barang, tidak dalam bentuk uang.

“Kita secara konsisten membangun ekonomi keumatan dengan bekerja sama 875 warung kelontong yang menjual keperluan sembako dan keperluan rumah tangga,” ujarnya.

Kini sudah ter-register ribuan warung di Tasikmalaya, ini adalah potensi yang besar. Dengan membantu operasional warung-warung ini, berarti mendorong pemulihan ekonomi daerah di tengah pandemi.

“Dengan modal awal Rp 500 juta, Lembaga Ekonomi Keumatan Kota Tasikmalaya bisa menggerakan ekonomi umat. Kini perputaran uangnya sudah hampir satu miliar dalam sebulan,” ujarnya.

Dengan konsep ekonomi keumatan pihaknya optimis memberikan kemudahan bagi usaha rakyat kecil. “Misalnya UMKM belanja di kami Rp 1 juta, tetapi hanya memiliki modal Rp 500 ribu. Pihaknya pun memberikan pinjaman Rp 500 ribu dalam bentuk barang, tanpa bunga dengan jangka waktu hingga 10 bulan,” katanya.

Ia mengatakan, Lembaga Ekonomi Keumatan Kota Tasikmalaya tidak hanya mencari keuntungan duniawi, tetapi ada pendampingan dari sisi kerohanian. “Pelaku UMKM diajarkan juga salat Duha, sedekah dan ibadah lainnya,” ujarnya.

Sudah banyak toko kelontong yang sudah maju karena dibantu Lembaga Ekonomi Keumatan Kota Tasikmalaya. Aset awalnya Rp 1 juta kini bisa memiliki aset Rp 10 juta. “Kalau sudah maju begitu, silahkan sedekah di lingkungan warung untuk tetangga kita yang membutuhkan,” katanya. (riz)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: