Jelang WSBK 2021-MotoGP 2022, 19 Desa Wisata Dipoles

Jelang WSBK 2021-MotoGP 2022, 19 Desa Wisata Dipoles

Radartasik.com — Elemen pariwisata di sekitar Nusa Tenggara Barat (NTB) terus bersiap diri menjelang gelaran World Superbike (WSBK) 2021 dan FIM MotoGP World Championship (MotoGP) 2022. Kedua event tersebut digelar di sirkuit Mandalika.

Sebanyak 19 desa penyangga di sekitar Mandalika mendapat perhatian khusus dari Kemendes PDTT. Segala infrastruktur pendukung wisata dibangun. Seperti jalan lingkungan, homestay, kios dan kedai serta gazebo.

Kemudian, Kemendes PDTT menyalurkan bantuan pendukung amenitas wisata. Antara lain meliputi pembangunan toilet umum, balai kesenian, penyediaan sarana dan prasarana pendukung TIK, serta bangunan pendukung lainnya.

“Industri pariwisata adalah industri yang dinamis, inovatif dan kreatif. Maka dari itu kami terus berusaha mempercepat kemandirian desa, melalui peningkatan kualitas sarana dan prasarana pendukung dan kapasitas pelaku wisata di wilayah penyangga DSP Mandalika,” ujar Dirjen Pembangunan Desa dan Perdesaan (PDP) Kemendes PDTT di Desa Senaru, Lombok, Kamis (28/10).

Adapun desa yang mendapat polesan dari Kemendes PDTT tersebar di Kabupaten Lombok Barat, Lombok Tengah, Lombok Timur, dan Lombok Utara.

“Selain bantuan infrastruktur, desa wisata penyangga mendapatkan pelatihan agar dapat memaksimalkan keramahtamahan dengan memberikan kesan yang terbaik kepada wisatawan mancanegara dan domestik yang datang ke Lombok saat WSBK dan Moto GP nanti,” sambung Sugito.

Pengamat Pariwisata Dodi Riadi mengatakan, kegiatan yang mendukung industri kreatif dan kepariwisataan perlu ditingkatkan di NTB, terutama daerah destinasi super prioritas (DSP). Dukungan itu seperti peningkatan kapasitas bagi pelaku usaha pariwisata di bidang homestay, kuliner dan pemandu wisata.

Tiga bagian itu bertujuan untuk menyediakan produk pariwisata dan SDM yang berbasis pada potensi lokal, dengan mengedepankan keramahtamahan disemua lini, seperti pelayanan homestay, aktivitas kepemanduan wisata dan pelayanan fasilitas makan dan minum dengan melibatkan masyarakat, pelaku usaha dan lembaga desa wisata.

“Karena saat ini pariwisata telah menjadi salah satu sektor prioritas yang strategis dalam membangun perekonomian Indonesia,” imbuh Dodi yang juga menjadi koordinator pelatihan.

Dodi mengingatkan pemerintah khususnya Kemendes PDTT untuk perlu melakukan perubahan dari paradigma lama. Sebelumnya fokus pada membangun desa menjadi desa membangun. Dulunya dalam pembangunan, desa menjadi objek, kini desa menjadi subjek.

“Hal ini membuat masyarakat desa pun memiliki peluang untuk membangun sendiri desanya dengan mengelola semua sumber daya yang mereka miliki, salah satunya adalah sektor pariwisata,” pungkas Dodi. (jpg)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: