Ingin Sukses Bisnis Kuliner, Rasa Enak Saja Tidak Cukup
Reporter:
radi|
Kamis 28-10-2021,10:45 WIB
Radartasik.com — Bisnis kuliner selama masa pandemi Covid-19 ini terbilang makin banyak digandrungi. Lebih banyak berada di rumah, membuat masyarakat lebih kreatif di dapur. Di sisi lain jualannya juga lebih mudah, yakni memanfaatkan media sosial.
Tentunya tak hanya sekadar menjual menu enak, tetapi bagaimana caranya agar laris dibeli. Dalam webinar bersama Bosch Virtual Chef, chef profesional yakni Chef Degan Septoadji, The Gourmet, dan Krealogi, mengedukasi pelaku bisnis kuliner agar lebih memanfaatkan teknologi dalam meningkatkan penjualannya.
“Bagaimana saat menyuguhkan kuliner itu bisa dengan memanfaatkan teknologi, produk, jaringan mitra, serta platform media sosial,” papar Manager, Corporate Communications & Brand Management, Bosch di Indonesia Shinta Maryke, secara daring beberapa hari lalu .
Ada tiga kunci sukses bisnis kuliner. Apa saja?
1. Harus Kreatif
Pelaku bisnis harus memiliki peningkatan keterampilan memasak. Cobalah berkreasi dengan menu-menu baru.
2. Manfaatkan Teknologi
Harus meningkatan eksistensi usaha secara daring (online). Salah satunya tentunya kaitannya dengan packaging dan pemasaran.
“Tak kalah penting adalah pengemasan makanan. Amankah saat diantarkan kurir, dan mudah/tidaknya ketika dikonsumsi pelanggan. Elemen ini semakin krusial mengingat transaksi online-lah yang menjadi penyelamat bisnis kuliner di Indonesia selama wabah Covid-19, bahkan diprediksi tumbuh kian pesat pascapandemi nanti,” kata Chef Degan Septoadji.
3. Strategi dan Konsistensi.
Peningkatan kemampuan strategi operasi bisnis penting dimiliki. Menurut Chef Degan, kelemahan yang sering ditemui pada pelaku usaha kuliner di Indonesia adalah kualitas makanan yang belum konsisten.
“Karenanya, standardisasi kualitas menjadi kunci utama. Tidak saja mengenai rasa, tetapi juga tampilan dan kebersihan makanan hasil produksi mereka,“ jelas Chef Degan.
Pemilik usaha Iga Bakar Warungan Langen Driyo mengungkapkan hal senada. Menurutnya, pandemi Covid-19 membawa imbas yang tak hanya menyurutkan pendapatan secara ekonomi, tetapi juga nyaris meredupkan semangat untuk melanjutkan usaha. Maka konsistensi dan rasa adalah yang terpenting.
“Rasa yang enak saja ternyata tidak cukup, melainkan harus diperkuat dengan standardisasi kualitas, eksistensi di pasar digital dan optimalisasi teknologi,” tutur Langen Driyo. (jpc)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: