Pasi Kota Tasik Komitmen Lestarikan Budaya Sunda

Pasi Kota Tasik Komitmen Lestarikan Budaya Sunda

radartasik.com, TASIK - Pengurus Daerah Pasundan Istri (PD-Pasi) Kota Tasikmalaya menggelar event bertajuk Merawat Budaya Sunda dalam peringatan Hari Ibu Nasional ke- 93 dan Dewi Sartika ke-137 yang digelar Oktober-Desember 2021.


Lomba pertama yakni pasanggiri busana Piton Anggon Kebaya Sunda Sinjang Tasikan tingkat Kota Tasikmalaya di Galih Pawestri Kota Tasikmalaya, Selasa (26/10/2021).

“Tujuan kegiatan ini untuk melestarikan dan mengembangkan budaya Sunda,” kata Ketua PD Pasi Kota Tasikmalaya Hj Elin Herlina MPd kepada Radar, Selasa (26/10/2021).

Dengan begitu, adanya kegiatan tersebut mampu memperlihatkan jati diri Jawa Barat, khusus Kota Tasikmalaya. Artinya meningkatkan harkat dan martabat budaya Sunda yang dicintai masyarakat Kota Tasikmalaya.

“Harapannya busana tradisional, seperti kebaya Sunda Sinjang Tasikan terangkat kembali di era modern ini,” ujarnya.

Dengan kegiatan tersebut, sambungnya, dapat memperkenalkan busana budaya adat Tasikan. “Kita memberikan wawasan kepada warga Kota Tasikmalaya bahwa busana adat harus dilestarikan,” katanya.

Ternyata benar, karena warga rindu memakai kebaya Sunda sinjang maka peserta lomba pun banyak. Namun panitia membatasi peserta 53 se-Kota Tasikmalaya.

Selain itu, dengan adanya kegiatan ini batik asli Tasikmalaya bisa terjual. harapannya industri kreatif, khusus batik Tasikan mampu bertahan dan tetap lestari di tengah pandemi Covid-19.

“Kegiatan ini ingin menggeliatkan kembali produk batik Kota Tasikmalaya di tengah pandemi Covid-19,” ujarnya.

Kepala Dinas Kepemudaan, Olahraga, Kebudayaan dan Pariwisata (Disporabudpar) Kota Tasikmalaya Hadian mengapresiasi kegiatan Pasi yang membawa gagasan memperingati Hari Ibu Nasional dan Dewi Sartika dengan memasukkan nilai-nilai budaya Sunda. Dengan begitu, Pasi membuktikan bisa tetap melestarikan dan mengembangkan budaya Sunda.

“Pasi menjadikan momentum tersebut sebagai gerakan perempuan sebagai pelopor melestarikan budaya Sunda,” katanya.

Untuk itu, ia pun mendukung kegiatan tersebut, karena bisa mengangkat beberapa komoditas unggulan Kota Tasikmalaya, seperti batik Tasik, bordir, kelom geulis, payung geulis, anyaman bambu, mendong, dan kuliner.

“Pasi tetap jaya untuk mempertahankan tuA­juh komoditas unggulan tetap diproduksi dan dibeli oleh masyarakat,” ujarnya. (riz)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: