Pandemi Pukul Ekonomi Pangandaran
Reporter:
andriansyah|
Selasa 26-10-2021,12:30 WIB
radartasik.com, PANGANDARAN — Menginjak usia 9 tahun, Kabupaten Pangandaran mengalami cobaan. Dampak dari pandemi Covid-19 begitu kentara.
Bupati Pangandaran H Jeje Wiradinata dalam pidatonya mengungkapkan ada beberapa indikator yang terkena dampak Covid-19, termasuk Laju Pertumbuhan Ekonomi (LPE). “LPE terus meningkat dari tahun 2013 sampai tahun 2019, dari 4,94 persen menjadi 5,96 persen. Akan tetapi di tahun 2020 terjadi kontraksi hingga -0,05 persen,” jelasnya saat memberikan sambutan di acara Milangkala Kabupaten Pangandaran Senin (25/10/2021).
Selanjutnya, Indeks Pembangunan Manusia (IPM) juga turun, dari 68,21 menjadi 68,02 persen tahun 2020. “Kemudian presentase kemiskinan juga mengalami kenaikan, dari 7,71 persen menjadi 8,99 persen di tahun 2020,” ujarnya.
Angka pengangguran terbuka juga naik menuju angka 5,08 persen dari tahun sebelumnya. “Namun angka pengangguran terbuka Kabupaten Pangandaran masih berada di bawah peningkatan angka pengangguran terbuka di seluruh Kabupaten dan Kota Se-Jawa Barat,” katanya.
Selanjutnya yang terdampak adalah kondisi fiskal Kabupaten Pangandaran. Tahun 2020 progres PAD Kabupaten Pangandaran mencapai Rp 105,28 miliar dan realisasi di tahun 2021 hingga 13 Oktober tercapai 95,28 miliar
Namun dibalik itu semua, Kabupaten Pangandaran berhasil dalam percepatan penanganan Covid-19 dan vaksinasi warganya. Hingga mencapai PPKM Level 1. Kata Jeje, setelah kesulitan yang dihadapi saat pandemi, pasti ada kemudahan yang dicapai.
Wakil Gubernur Jawa Barat H Uu Ruzhanul Ulum menyampaikan apresiasi terhadap Kabupaten Pangandaran yang mampu mencapai PPKM Level 1. “Bidang kesehatanya luar biasa, karena di Jawa Barat baru ini (Kabupaten Pangandaran, Red),” jelasnya.
Dalam kesempatan itu, dia juga memuji perkembangan pembangungan di Pangandaran. “Baik infrastruktur, sarana prasarana, konektivitas dan lain-lain,” ujarnya. (den)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: