73 Pedagang dan Pengunjung Alun-Alun Banjar Dites Swab, Begini Hasilnya

73 Pedagang dan Pengunjung Alun-Alun Banjar Dites Swab, Begini Hasilnya

Radartasik.com, BANJAR — Dinas Kesehatan Kota Banjar bersama Polres Banjar melakukan swab test secara mendadak kepada pedagang dan pengunjung Alun-Alun Kota Banjar, Sabtu (23/10/2021) malam. Swab test dilakukan secara random.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Banjar dr H Andi Bastian menjelaskan swab test dilakukan karena ada seorang warga Banjar yang terkonfirmasi positif Covid-19.

Dan, berdasarkan hasil penelusuran tim tenaga kesehatan diketahui yang bersangkutan tidak pernah berobat. Tidak lapor ke ketua RT, RW atau petugas kesehatan setempat.

Nah, dikhawatirkan ada warga kontak erat dengan yang bersangkutan dan berkunjung ke alun-alun, maka swab test dilakukan kepada pedagang maupun pengunjung alun-alun secara acak. ”Hasil seluruhnya negatif,” kata dia. 

Dia berharap warga tetap melaksanakan protokol kesehatan (prokes) guna mencegah terpapar Covid-19 meski sudah divaksin.


Salah seorang pedagang di Alun-Alun Kota Banjar di-swab test di pendopo Kota Banjar Sabtu (23/10/2021) malam. Foto: Istimewa

Secara terpisah, Kapolres Banjar AKBP Ardiyaningsih SIK MSi melalui Kasi Humas Bripka Nandi Darmawan SH mengatakan alasan dilakukan testing karena  pedagang memilik risiko tinggi terpapar Covid-19 dan interaksi dengan banyak orang.

Testing tersebut dilakukan secara periodik dan berkala terhadap komunitas atau kelompok masyarakat yang rentan terpapar Covid-19,” jelasnya. 

Sebelumnya, tambah dia, personel Polres Banjar juga telah jalani testing. Semuanya ini dilakukan sebagai pencegahan serta antisipasi penularan virus Corona.

Menurut dia, saat ini Kota Banjar masuk level 1 namun bukan akhir dari sebuah perjuangan melainkan langkah memasuki kehidupan kenormalan baru dengan tetap melaksanakan 5M (mencuci tangan, memakai masker, menjaga jarak, menjauhi kerumunan dan mengurangi mobilitas) 3T (testing, tracing dan treatment) dan vaksinasi. 

”Perlu diantisipasi, jangan sampai terjadi gelombang ketiga yang disebabkan oleh kelengahan kita dalam prokes dan berpikir bahwa pandemi telah usai,” tegas dia. (anto sugiarto/radartasik.com) 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: