Populasi Ikan Daerah di Kota Tasik Masih Rendah

Populasi Ikan Daerah di Kota Tasik Masih Rendah

radartasik.com, MANGKUBUMI — Pemerintah Kota (Pemkot) Tasikmalaya beserta Balai Perikanan dan Kelautan Wilayah Selatan Provinsi Jawa Barat menebar 200 ribu ekor benih ikan nila di perairan umum. Situ Gede menjadi salah satu titik penyebaran ikan dalam upaya kelestarian lingkungan tersebut.


Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan (DKP3) Kota Tasikmalaya H Adang Mulyana menuturkan ratusan ribu benih ikan disebar secara serempak. Mulai dari Situ Gede, Situ Cibeureum dan titik perairan umum lainnya. “Ini upaya peningkatan populasi ikan di perairan umum kita.

Semoga lewat bantuan benih ini bisa mengatrol populasi agar ketersediaan ikan air tawar di lingkungan kita terjaga,” ujarnya disela penyebaran benih, Kamis pagi (21/10/2021).

Menurutnya, populasi ikan di perairan umum saat ini terbilang menipis. Terutama di titik-titik perairan umum yang kerap terkendala debit air, seperti di Situ Gede. Ia meminta masyarakat sekitar lokasi perairan umum turut melestarikan benih ikan, supaya pemanfaatan yang dilakukan menyasar ikan yang sudah dewasa atau berukuran besar.

“Jangan ikan-ikan kecil yang kita manfaatkan, setelah besar nanti sudah pantas konsumsi silakan. Jadi ikan di sini akan banyak. Kalau yang kecil sudah diambil dan dikonsumsi, maka akhirnya kelestarian ikan di sini berkurang,” paparnya.

Mantan Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (DPUTR) Kota Tasikmalaya itu menuturkan selama sekitar tiga bulan ke depan benih-benih tersebut sudah bisa dimanfaatkan warga sekitar. Terutama ikan yang per kilogramnya hanya empat atau lima ekor, sudah boleh dikonsumsi.

“Semoga turut mengatrol juga tingkat konsumsi ikan masyarakat serta ketahanan ekonomi, dengan menebar ratusan ribu benih ini yang ke depan bisa segera dimanfaatkan,” ujar Adang.

Kepala Bidang Perikanan DKP3 Kota Tasikmalaya Fria Hayatinnufus menjelaskan sampai saat ini ikan yang dikonsumsi warga didominasi pasokannya dari luar daerah. Terutama ikan konsumsi jenis emas, nila maupun gurame. “Memang 60 persen kebutuhan kita masih dipasok Jati Luhur, Cirata, Kuningan bahkan dari Jawa Tengah untuk jenis ikan tertentu,” kata dia.

Namun, pihaknya terus bergerak, salah satunya mendorong produktivitas pembudidaya ikan agar lebih bergairah. Caranya melalui pemberian bantuan induk ikan berkualitas serta program bantuan benih dan peningkatan sarana-prasarana.

“Mulai peluasan kolam, pencetakan kolam baru dan lain sebagainya terus kami dorong. Supaya pembudidaya lokal bisa mengimbangi suplai luar yang masih dominan untuk ikan konsumsi masyarakat,” harap Fria. (igi)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: